Gorontalo, (ANTARA News) - Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, ikut membekali prajurit TNI dari Yonif 715 Motuliato Gorontalo, tentang teknik budidaya perikanan.
Hal itu diungkap Kepala Bidang Budidaya Perikanan DKP Gorontalo Utara, Ramla Mustapa, di Gorontalo, setelah membekali sekitar 60 orang prajurit TNI Yonif 715 Motuliato yang akan bertugas di wilayah perbatasan.
"Mereka dibekali tentang teknik pembudidayaan ikan air tawar, budidaya payau seperti udang dan bandeng dan budidaya karamba jaring apung," ujarnya.
Materi yang diajarkan, difokuskan pada metode budidaya ikan air tawar di kolam dan budidaya ikan di keramba jaring apung.
Harapannya kata Ramlah, para prajurit dapat memaksimalkan perannya di wilayah perbatasan dengan kegiatan-kegiatan ekonomi produktif.
Mereka pun tidak hanya bisa memanfaatkan ilmunya di lokasi penugasan untuk kegiatan produktif, namun bisa melatih masyarakat setempat untuk melakukan kegiatan berbasis potensi wilayah.
Informasinya kata Ramlah, para prajurit yang telah dibekali itu, akan ditugaskan di wilayah perbatasan Miangas.
Ramlah mengatakan, teknik budidaya perikanan pun secara intensif dibekali untuk masyarakat di daerah itu, khususnya di desa-desa pesisir yang berada di kawasan minapolitan perikanan budidaya.
Targetnya adalah meningkatkan produksi komoditas perikanan budidaya yang angkanya belum terlalu signifikan, sebab rata-rata baru mencapai produksi sekitar 2 ton per tahun dari potensi mencapai 6-8 ton per tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Hal itu diungkap Kepala Bidang Budidaya Perikanan DKP Gorontalo Utara, Ramla Mustapa, di Gorontalo, setelah membekali sekitar 60 orang prajurit TNI Yonif 715 Motuliato yang akan bertugas di wilayah perbatasan.
"Mereka dibekali tentang teknik pembudidayaan ikan air tawar, budidaya payau seperti udang dan bandeng dan budidaya karamba jaring apung," ujarnya.
Materi yang diajarkan, difokuskan pada metode budidaya ikan air tawar di kolam dan budidaya ikan di keramba jaring apung.
Harapannya kata Ramlah, para prajurit dapat memaksimalkan perannya di wilayah perbatasan dengan kegiatan-kegiatan ekonomi produktif.
Mereka pun tidak hanya bisa memanfaatkan ilmunya di lokasi penugasan untuk kegiatan produktif, namun bisa melatih masyarakat setempat untuk melakukan kegiatan berbasis potensi wilayah.
Informasinya kata Ramlah, para prajurit yang telah dibekali itu, akan ditugaskan di wilayah perbatasan Miangas.
Ramlah mengatakan, teknik budidaya perikanan pun secara intensif dibekali untuk masyarakat di daerah itu, khususnya di desa-desa pesisir yang berada di kawasan minapolitan perikanan budidaya.
Targetnya adalah meningkatkan produksi komoditas perikanan budidaya yang angkanya belum terlalu signifikan, sebab rata-rata baru mencapai produksi sekitar 2 ton per tahun dari potensi mencapai 6-8 ton per tahun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019