Jakarta (Antaranews Gorontalo) - Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Pertanian untuk fokus meningkatkan produksi susu sapi perah dari sektor peternakan guna memenuhi kebutuhan susu segar dalam negeri yang selama ini masih impor.
"Ke depan jangan fokus saja di pangan, karena masih ada industri lain yang perlu ditingkatkan. Kita harus mulai berani memaksakan di sektor susu ini karena kita mengimpor susu cukup besar," kata Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo usai menghadiri Rakernas Pembangunan Pertanian 2019 di Jakarta, Senin.
Edhy menjelaskan bahwa selain pangan, Kementerian Pertanian sudah saatnya meningkatkan produksi dari sektor lain, yakni susu segar. Hal itu karena sekitar 80 persen dari kebutuhan susu nasional masih dipenuhi dari impor, salah satunya dari Selandia Baru.
Ia mengungkapkan bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala bagi Kementan untuk meningkatkan produksi susu segar melalui populasi sapi perah yang harus ditambah.
Edhy pun meminta agar Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa menambah alokasi anggaran untuk Kementan dalam pengelolaan susu sapi segar.
"Kalau melihat anggaran Kementan itu hanya satu persen dari anggaran belanja modal. Ini mudah-mudahan untuk anggaran ke depan, Menteri Keuangan lebih fokus memberi ke Kementerian Pertanian," kata Edhy.
Meski kinerja Kementan sektor peternakan dan perkebunan diakui masih belum mencatat prestasi, Edhy mengapresiasi kinerja di sektor pangan selama empat tahun terakhir, terutama produksi gabah dan jagung yang harus dipertahankan.
Terkait dengan perbedaan data BPS pendekatan lama (eye estimate) dengan pendekatan baru (Kerangka Sampel Area/ KSA) yang sempat menjadi polemik, Edhy menegaskan agar Kementan jangan ragu menyampaikan hitungan dari Kementrian teknis terkait kondisi dan data produksi pangan nasional.
"Saya ingin menyampaikan pada Kementan bahwasanya kalau datanya benar sampaikan saja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Ke depan jangan fokus saja di pangan, karena masih ada industri lain yang perlu ditingkatkan. Kita harus mulai berani memaksakan di sektor susu ini karena kita mengimpor susu cukup besar," kata Ketua Komisi IV DPR Edhy Prabowo usai menghadiri Rakernas Pembangunan Pertanian 2019 di Jakarta, Senin.
Edhy menjelaskan bahwa selain pangan, Kementerian Pertanian sudah saatnya meningkatkan produksi dari sektor lain, yakni susu segar. Hal itu karena sekitar 80 persen dari kebutuhan susu nasional masih dipenuhi dari impor, salah satunya dari Selandia Baru.
Ia mengungkapkan bahwa keterbatasan anggaran menjadi kendala bagi Kementan untuk meningkatkan produksi susu segar melalui populasi sapi perah yang harus ditambah.
Edhy pun meminta agar Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa menambah alokasi anggaran untuk Kementan dalam pengelolaan susu sapi segar.
"Kalau melihat anggaran Kementan itu hanya satu persen dari anggaran belanja modal. Ini mudah-mudahan untuk anggaran ke depan, Menteri Keuangan lebih fokus memberi ke Kementerian Pertanian," kata Edhy.
Meski kinerja Kementan sektor peternakan dan perkebunan diakui masih belum mencatat prestasi, Edhy mengapresiasi kinerja di sektor pangan selama empat tahun terakhir, terutama produksi gabah dan jagung yang harus dipertahankan.
Terkait dengan perbedaan data BPS pendekatan lama (eye estimate) dengan pendekatan baru (Kerangka Sampel Area/ KSA) yang sempat menjadi polemik, Edhy menegaskan agar Kementan jangan ragu menyampaikan hitungan dari Kementrian teknis terkait kondisi dan data produksi pangan nasional.
"Saya ingin menyampaikan pada Kementan bahwasanya kalau datanya benar sampaikan saja," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019