Jakarta, (ANTARA GORONTALO) - Survei Indo Barometer menyatakan bahwa elektabilitas Jokowi-JK masih mengungguli Prabowo-Hatta dengan angka capres-cawapres nomor 2 sebesar 49,9 persen dan nomor urut 1 sebanyak 36,5 persen dengan selisih keduanya 13,4 persen.
"Sampai dengan 28 Mei--4 Juni 2014, yakni saat pengumpulan data lapangan survei ini, Jokowi-JK masih di depan Prabowo-Hatta dengan angka Jokowi-JK 49,9 persen dan Prabowo-Hatta 36,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, keunggulan Jokowi-JK juga terlihat dalam pertarungan sendirian melawan Prabowo-Hatta. Simulasi khusus capres, Jokowi 49,1 persen dan Prabowo 36,9 persen. Simulasi khusus cawapres Jusuf Kalla 47,4 persen dan Hatta Rajasa 33,3 persen.
"Dari angka ini, tampak bahwa pasangan Prabowo-Hatta masih harus bekerja ekstra keras dalam masa kampanye 4 Juni--5 Juli 2014. Artinya, dalam waktu satu bulan tersisa, pasangan Prabowo-Hatta harus mendapatkan kenaikan sekitar 15 persen suara agar dapat menang dalam Pilpres 2014 ini," ujar dia.
Ia mengatakan bahwa titik kelebihan dapat dipertahankan dan kekurangan dapat diatasi maka peta kekuatan pada hari pemilihan bisa berubah.
Dalam melakukan survei waktu pengumpulan data pada tanggal 28 Mei hingga 4 Juni 2014.
Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang (margin of error sebesar 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen).
Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik Indonesia (berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan).
"Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner," kata dia.
Ia mengutarakan bahwa dari perbandingan karakteristik demografis yang terpilih tampak bahwa responden survei ini mirip dengan populasi secara keseluruhan.
Dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
"Sampai dengan 28 Mei--4 Juni 2014, yakni saat pengumpulan data lapangan survei ini, Jokowi-JK masih di depan Prabowo-Hatta dengan angka Jokowi-JK 49,9 persen dan Prabowo-Hatta 36,5 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, keunggulan Jokowi-JK juga terlihat dalam pertarungan sendirian melawan Prabowo-Hatta. Simulasi khusus capres, Jokowi 49,1 persen dan Prabowo 36,9 persen. Simulasi khusus cawapres Jusuf Kalla 47,4 persen dan Hatta Rajasa 33,3 persen.
"Dari angka ini, tampak bahwa pasangan Prabowo-Hatta masih harus bekerja ekstra keras dalam masa kampanye 4 Juni--5 Juli 2014. Artinya, dalam waktu satu bulan tersisa, pasangan Prabowo-Hatta harus mendapatkan kenaikan sekitar 15 persen suara agar dapat menang dalam Pilpres 2014 ini," ujar dia.
Ia mengatakan bahwa titik kelebihan dapat dipertahankan dan kekurangan dapat diatasi maka peta kekuatan pada hari pemilihan bisa berubah.
Dalam melakukan survei waktu pengumpulan data pada tanggal 28 Mei hingga 4 Juni 2014.
Survei dilaksanakan di 33 provinsi di seluruh Indonesia dengan jumlah responden sebesar 1.200 orang (margin of error sebesar 3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen).
Responden dipilih dengan metode multistage random sampling untuk menghasilkan responden yang mewakili seluruh populasi publik Indonesia (berusia 17 tahun atau lebih atau sudah menikah ketika survei dilakukan).
"Pengumpulan data dengan wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner," kata dia.
Ia mengutarakan bahwa dari perbandingan karakteristik demografis yang terpilih tampak bahwa responden survei ini mirip dengan populasi secara keseluruhan.
Dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 9 Juli 2014 diikuti dua pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014