Gorontalo, (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo, siap untuk membangun rumah konservasi penyu di Desa Dunu, Kecamatan Monano, Kabupaten Gorontalo Utara.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo Sutrisno, mengatakan rencana tersebut untuk mendukung konservasi penyu, yang diprakarasi komunitas Kelompok Sinar Penyu di desa setempat.
"Tahun ini akan kami bangun rumah penyu di Desa Dunu. Rumah ini akan kami jadikan pusat informasi penyu, edukasi dan wisata konservasi," jelasnya di Gorontalo, Minggu.
Lebih lanjut Sutrisno menjelaskan sejak tahun 2015 Desa Dunu sudah menjadi salah satu desa yang menjadi tempat konservasi penyu dan sudah dibentuk kelompok konservasi yang bernama "Sinar Penyu".
Namun rumah penangkaran yang di bangun pada tahun 2015 itu, hanya semi permanen sehingga sudah rusak dan perlu dibangun kembali.
"DKP menganggarkan melalui DAK 2019 senilai Rp140 juta. Rencananya akan dibuat rumah penyu ukuran 6 x 8 meter dan jenis bangunan permanen," urainya.
Rumah penyu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas penangkaran telur penyu.
Telur ditetaskan dan diambil bibitnya, dirawat serta dilepas ke laut jika sudah berumur enam bulan.
Menurutnya Kelompok konservasi Sinar Penyu cukup produktif, dan selama tahun 2018 berhasil merawat 580 ekor tukik hingga dilepas ke laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo Sutrisno, mengatakan rencana tersebut untuk mendukung konservasi penyu, yang diprakarasi komunitas Kelompok Sinar Penyu di desa setempat.
"Tahun ini akan kami bangun rumah penyu di Desa Dunu. Rumah ini akan kami jadikan pusat informasi penyu, edukasi dan wisata konservasi," jelasnya di Gorontalo, Minggu.
Lebih lanjut Sutrisno menjelaskan sejak tahun 2015 Desa Dunu sudah menjadi salah satu desa yang menjadi tempat konservasi penyu dan sudah dibentuk kelompok konservasi yang bernama "Sinar Penyu".
Namun rumah penangkaran yang di bangun pada tahun 2015 itu, hanya semi permanen sehingga sudah rusak dan perlu dibangun kembali.
"DKP menganggarkan melalui DAK 2019 senilai Rp140 juta. Rencananya akan dibuat rumah penyu ukuran 6 x 8 meter dan jenis bangunan permanen," urainya.
Rumah penyu diharapkan dapat meningkatkan produktivitas penangkaran telur penyu.
Telur ditetaskan dan diambil bibitnya, dirawat serta dilepas ke laut jika sudah berumur enam bulan.
Menurutnya Kelompok konservasi Sinar Penyu cukup produktif, dan selama tahun 2018 berhasil merawat 580 ekor tukik hingga dilepas ke laut.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019