Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo menyatakan Program Pengelolaan Tambak Irigasi Partisipatif (PITAP), berhasil meningkatkan penghasilan para petambak udang.

Program tersebut merupakan revitalisasi saluran irigasi, dengan melibatkan partisipasi langsung dari para pembudidaya.

Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo Sutrisno, dengan program PITAP produksi udang tahun 2018 langsung meningkat dan sirkulasi air sudah membaik.

"Kunci budidaya udang adalah air. Air yang baik untuk budidaya adalah air yang mengalir dan bersirkulasi dengan baik," ungkap Sutrisno saat menghadiri diskusi bersama kelompok Berkat Vaname di Desa Bunuyo Kecamatan Paguat Kabupaten Pohuwato, Minggu.

Ia berjanji akan memberikan bantuan  satu juta benur vaname nusantara 1,  hasil produksi dari UPTD BPBLP kepada para pembubidaya udang.

Selain janji memberikan bantuan benur tahun ini, Sutrisno akan berupaya agar kelompok pembudidaya di Kecamatan Paguat mendapatkan bantuan excavator pada tahun 2020.

Salah seorang pembubidaya udang Vaname, Khairudin, menjelaskan setelah adanya program PITAP hasil dari 1 petak tambak yang luasnya 0,5 hektar dengan padat  tebar 100 ribu benur, dapat menghasilkan sekitar 700 kilogram udang Vaname. 

"Dalam waktu 3 bulan pemeliharaan, jika harga perkilonya Rp40 ribu, maka ada Rp28 Juta setiap kali panen," ungkap Khairudin.

Diskusi bersama di Paguat ini menjadi akhir dari kegiatan  Kemah Bakti Pesisir (KBP) di Kabupaten Pohuwato.***1***
 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019