Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akan mengolah lahan pasif menjadi areal tambak produktif untuk meningkatkan produksi udang di daerah itu.
"Potensi perikanan budidaya di daerah ini mencapai 600,7 hektare, maka perlu dimanfaatkan dengan optimal untuk meningkatkan produksi udang baik jenis vaname maupun windu," ujar Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, di Gorontalo, Minggu.
Data Bidang Perikanan Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan setempat, melaporkan, produksi udang tahun 2019, jenis vaname mencapai 1.940.270 ton, sedangkan windu 158.890 ton.
Sementara produksi tahun 2020 ini, hingga semester I (satu) bulan Juni 2020, udang vaname mencapai 98.266 ton dan windu 1.206.063 ton.
"Belum terlalu besar, apalagi untuk memenuhi permintaan pasar dari berbagai daerah," ujarnya.
Maka pemerintah daerah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, akan meningkatkan sarana dan prasarana perikanan budidaya dengan mengolah lahan pasif menjadi aktif kembali.
Sementara itu, kepala Bidang Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan Gorontalo Utara, Ramlah Mustapa, mengatakan, pihaknya berupaya keras merubah pola budidaya secara tradisional dengan menggunakan teknologi budidaya secara semi intensif dan intensif, dengan perlakuan pemberian pakan buatan dan probiotik lainnya.
Serta penambahan pompa dan kincir sebagai suplai oksigen bagi pertumbuhan udang sehingga panen cepat dan produksi besar.
"Kita berharap, udang dari daerah ini yang sangat diminati, akan mampu berproduksi lebih besar lagi untuk memenuhi permintaan lokal maupun nusantara," ucapnya.***