Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie memantau aktivitas perdagangan Pasar Senggol di Kota Gorontalo setelah menerima banyak keluhan dari masyarakat terkait harga sewa lapak di pasar itu.

Pasar yang digelar dua minggu sebelum lebaran tersebut dipadati pengunjung, terutama pada malam hari seusai shalat tarawih.

"Umumnya para pedagang mengeluhkan tentang mahalnya harga lapak yang harus mereka bayar. Ini juga yang harus menjadi perhatian dari pemerintah kota, agar harga lapak terjangkau sehingga kualitas barang yang dijual juga bisa terjangkau," ujar Rusli, Jumat.

Menurut dia, pasar tersebut identik dengan harga murah yang bisa didapatkan pembeli, sehingga pengelola pasar jangan menerapkan harga lapak yang mahal.

Hal lain yang juga menarik perhatian gubernur yakni menyangkut keamanan dan kenyamanan pasar.

Sepanjang pengamatannya, pengamanan di area tersebut sudah baik dengan penempatan personil polisi di sejumlah titik.

Warga diminta tetap menjaga keamanan dengan tidak membuat keributan atau hal lain yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Sejak dibuka, pengunjung juga mengeluhkan mahalnya parkir yang berkisar lima hingga sepuluh ribu untuk motor dan Rp20-Rp30 ribu untuk mobil.

"Harga barangnya jauh lebih mahal dibanding tahun lalu, tarif parkirnya juga mahal. Saya tidak antusias lagi membeli kebutuhan lebaran di pasar ini," kata salah seorang pengunjung, Wati Kasim.

Sementara salah seorang pedagang, Halim mengungkapkan harga lapak berbeda-beda mulai dari Rp2 juta hingg Rp4 juta.

"Saya ingin tahun depan ada patokan harga yang jelas agar pedaganh memperoleh kepastian, kalau harga lapaknya mahal ya kami tidak akan lanjut jualan di sini lagi," katanya.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014