Permintaan ayam pedaging di sejumlah pasar tradisional Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengalami peningkatan.

"Dalam sepekan ini, pembelian ayam pedaging melonjak bahkan memicu kenaikan harga," ujar Oyis Monoarfa, salah satu penjual ayam pedaging, di pasar tradisional Moluo, Kwandang, Jumat.

Ia mengaku, rata-rata menjual 100 ekor ayam pedaging setiap harinya.

Biasanya stok yang ia bawa ke pasar, baru akan habis terjual pada siang hari.
Namun permintaan yang tinggi saat ini, stok cepat habis.

"Pukul 9 pagi saja, saya sudah kehabisan stok sebab pembeli berebutan," ujarnya.

Ia mengaku, harga ayam pedaging di tingkat pemasok biasanya dijual Rp18 ribu per kilo gram, kini naik Rp23 ribu per kilo gram.

Makanya, harga di pasar pun naik di kisaran Rp25 ribu hingga Rp32 ribu per kilo gram.

Tidak hanya ayam pedaging atau warga lokal menyebutnya ayam kota yang mengalami kenaikan harga.

Ayam buras atau ayam kampung pun ikut mengalami kenaikan harga.

Seperti yang diungkap Yoni, salah satu penjual ayam buras di wilayah Kecamatan Kwandang.

Ia mengaku, rata-rata ayam buras ukuran 2 kilo gram mengalami kenaikan harga dari Rp50 ribu per ekor menjadi Rp75 ribu-Rp80 ribu per kilo gram.

Kenaikan itu dipicu karena tingginya permintaan, sementara stok ayam buras terbatas.

Mendekati bulan Ramadhan, harga ayam buras pasti akan mengalami kenaikan sama dengan tahun-tahun sebelumnya.

Ia memasok ayam buras dari para peternak lokal yang dibelinya dari berbagai desa di beberapa kecamatan.

Agar bisa memenuhi permintaan pasar maupun pelanggan.***1***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019