Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo Muljady, Senin, mengatakan program Brigade Alsintan untuk meringankan biaya produksi petani di daerah itu.
Program yang diterapkan sejak 2015 itu, tujuannya membantu menekan pengeluaran para petani melalui peminjaman alat mesin pertanian (Alsintan).
“Peran Brigade Alsintan adalah meringankan biaya penggunaan alsintan oleh petani karena hanya menanggung biaya BBM, operator dan mobilisasi alsintan, serta menyediakan biaya pemeliharaan dan perawatan alsintan melalui intervensi APBD,” jelas Muljady.
Selain itu, kata dia, brigade alsintan juga mempersingkat waktu pengolahan tanah dan waktu panen dan mempercepat penanaman sehingga ada keseragaman waktu tanam maupun waktu panen.
Ketersediaan alsintan di brigade alsintan Provinsi Gorontalo yang diadakan sejak tahun 2015 sampai dengan tahun 2019, semuanya terawat dengan baik dan dalam keadaan atau kondisi siap dioperasionalkan.
Pada tahun 2019, pemprov Gorontalo juga mengalokasikan program bajak gratis untuk petani miskin di Provinsi Gorontalo seluas 300 hektare.
“Total luas lahan yang telah diolah melalui operasional brigade alsintan sampai dengan saat ini seluas 68.900 hektare selama 5 musim tanam," urainya.
Satu hal yang menjadi kebanggan program brigade alsintan ini, lanjutnya, adalah telah memperoleh penghargaan dari Kementerian Pertanian RI dan menjadi pilot project pengelolaan dan pelayanan jasa alsintan bagi provinsi lainnya.
Selain itu, menjadi nominasi dalam penilaian penghargaan Bappenas RI tahun 2019, kategori inovasi pelayanan publik pemerintah daerah.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019