Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menganggarkan Rp30 miliar untuk pembangunan Taman Budaya Limboto tahap dua seluas dua hektare dan merupakan salah satu pemenuhan Rumah Terbuka Hijau (RTH).

Bupati Gorontalo, Nelson Poamlingo di Gorontalo, Jumat, mengatakan pihaknya bertekad untuk segera merealisasikan pengerjaan taman budaya tahap dua tersebut.

"Tahap dua akan dimulai dengan pembenahan dan pembongkaran bangunan sekitar," ujarnya.

Menurutnya, jika tidak ada kendala, dalam waktu dekat tahap dua akan segera dimulai dengan pembuatan air mancur, taman bunga serta pembangunan gazebo serta konstruksi bermain anak.

Taman Budaya Limboto dibangun di areal rumah adat Banthayo Poboide dan berada di depan Masjid Baiturrahim dan berada di samping Menara Pakaya.

Sebelumnya, Nelson mengemukakan jika sejumlah ornamen adat Gorontalo ditampilkan di taman budaya, seperti alat musik Polopalo dan tiang adat (pahangga), monumen Alquran raksasa serta jalan yang menghubungkan Masjid Baiturahman Limboto dan kantor Bupati Gorontalo.

"Hadirnya taman terbesar di Kabupaten Gorontalo juga akan menjadi ikon baru Kota Limboto setelah Menara Pakaya. Selain itu akan menjadi pusatnya Kabupaten Gorontalo, pusat kegiatan masyarakat bahkan menjadi pusat perdagangan dan lokasi alternatif untuk wisata," ujarnya.

Nelson menegaskan Kabupaten Gorontalo adalah kabupaten induk, jangan sampai auranya tidak nampak dibandingkan daerah lain. Maka dengan taman budaya tersebut ia berupaya untuk mengembalikan marwah dan budaya sebagai daerah induk.

 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019