Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Mahasiswa dari Universitas Ehyme Jepang, melakukan penelitian di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, khususnya tingkat pencemaran lingkungan akibat aktivitas pertambangan.

Wakil bupati (Wabup) Gorontalo Utara, Roni Imran, Kamis, mengatakan, penelitian tersebut menyusul kerja sama antara pemerintah kabupaten dengan pihak Universitas Ehyme Jepang dan Universitas Negeri Gorontalo (UNG) terkait penelitian di beberapa bidang seperti, pertanian, perkebunan, perikanan dan kelautan serta lingkungan hidup terkait masalah pencemaran akibat adanya aktivitas pertambangan khususnya penambang emas tanpa izin.

Rencananya, para mahasiswa tersebut akan melakukan penelitiannya hingga 27 Agustus 2014, dan akan menyajikan hasilnya dalam sebuah seminar lingkungan hidup yang digagas Universitas Ehyme dan UNG yang akan digelar 1 September 2014 di kabupaten ini.

Wabup mengatakan, harapan pemerintah daerah terhadap hasil-hasil penelitian tersebut akan menjadi informasi penting dalam mengembangkan berbagai sektor unggulan termasuk upaya melakukan pencegahan pencemaran lingkungan agar tidak meluas.

Pasalnya, hasil uji kandungan merkuri di beberapa pemukiman yang berdekatan dengan lokasi pertambangan rakyat, diantaranya Desa Hulawa, Kecamatan Sumalata Timur, mengindikasikan terjadi tingkat pencemaran logam berat tersebut yang melebihi ambang batas.

"Sehingga pemerintah daerah wajib menyeriusi masalah pencemaran ini, agar tidak menimbulkan korban apalagi beberapa indikasi menunjukkan terjadinya pencemaran akibat aktivitas pertambangan, seperti hasil uji mercury yang dilakukan peneliti sebelumnya menunjukkan kandungan mercury pada beberapa warga melewati ambang batas 2 ppm," ujar Wabup.

Ia menambahkan, pemerintah daerah telah mengambil langkah tegas dengan menutup seluruh lokasi aktivitas pertambangan rakyat, seperti di Desa Tolitehuyu, Kecamatan Monano.

Serta akan mengintensifkan sosialisasi akibat aktivitas pertambangan rakyat yang akan merusak lingkungan dan berdampak negatif pada kesehatan manusia.

Tidak hanya itu kata Wabup, pemerintah daerah akan meningkatkan bantuan kepada warga di sekitar lokasi pertambangan ataupun mereka yang mencari nafkah sebagai penambang agar segera meninggalkan aktivitasnya dan beralih pada kegiatan yang lebih produktif dan tidak berdampak merugikan kesehatan serta merusak lingkungan.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014