Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Wakil Bupati (Wabup) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Roni Imran, Jumat, mengatakan, peluang produksi pengeringan ikan teri di wilayah perairan kabupaten itu mampu mencapai lebih dari 1.000 ton.
Menurutnya, selama ini produksi ikan teri basah dari satu lokasi Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) saja, mampu mencapai 300-500ton per musim.
Pemerintah daerah akan terus mendorong para pengrajin ikan teri, untuk meningkatkan produksi mengingat harga ikan ini sangat stabil di kisaran Rp30.000-Rp40.000 per kilo gram sehingga sangat menjanjikan.
"Jika di satu lokasi PPI saja, produksi ikan teri bisa mencapai diatas 1.000ton, maka dipastikan akan mampu meningkatkan kesejahteraan pengrajin dan nelayan secara signifikan dan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) di sektor perikanan," ujar Wabup.
Olehnya, pemerintah daerah berencana segera membangun sarana pengeringan ikan serta akan meningkatkan bantuan alat pengering ikan tradisional kepada para pengrajin yang konsisten menekuni usaha ini, seperti penyaluran bantuan alat pengering sederhana atau disebut kalekos kepada para pengrajin di kompleks PPI Kwandang, Desa Katialada, Kecamatan Kwandang.
Di samping membangun sarana lemari pendingin atau cool storage yang bisa menampung hasil ikan teri basah setiap musim.
Sebab faktanya kata Wabup, setiap musim ribuan ton ikan teri terpaksa dikubur di sekitar PPI akibat tidak ada ruang maupun sarana yang memadai bagi para pengrajin untuk menjemur ikan hasil tangkapan.
Sehingga pemerintah daerah terus berupaya menggandeng pengusaha di luar Gorontalo yang akan membeli hasil tangkapan nelayan khususnya ikan teri, seperti yang berhasil dijalin dengan pengusaha di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Rencananya kata Wabup, pengusaha tersebut siap menampung ikan teri dari kabupaten ini bahkan diatas 500ton.
"Saya optimistis, produksi perikanan di daerah ini akan berkembang seiring upaya-upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi baik bahan mentah, bahan setengah jadi maupun produk-produk hasil pengolahan perikanan yang dihasilkan para kelompok wirausaha khususnya di desa-desa pesisir yang telah tersentuh bantuan baik melalui anggaran daerah maupun pusat," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Menurutnya, selama ini produksi ikan teri basah dari satu lokasi Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) saja, mampu mencapai 300-500ton per musim.
Pemerintah daerah akan terus mendorong para pengrajin ikan teri, untuk meningkatkan produksi mengingat harga ikan ini sangat stabil di kisaran Rp30.000-Rp40.000 per kilo gram sehingga sangat menjanjikan.
"Jika di satu lokasi PPI saja, produksi ikan teri bisa mencapai diatas 1.000ton, maka dipastikan akan mampu meningkatkan kesejahteraan pengrajin dan nelayan secara signifikan dan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) di sektor perikanan," ujar Wabup.
Olehnya, pemerintah daerah berencana segera membangun sarana pengeringan ikan serta akan meningkatkan bantuan alat pengering ikan tradisional kepada para pengrajin yang konsisten menekuni usaha ini, seperti penyaluran bantuan alat pengering sederhana atau disebut kalekos kepada para pengrajin di kompleks PPI Kwandang, Desa Katialada, Kecamatan Kwandang.
Di samping membangun sarana lemari pendingin atau cool storage yang bisa menampung hasil ikan teri basah setiap musim.
Sebab faktanya kata Wabup, setiap musim ribuan ton ikan teri terpaksa dikubur di sekitar PPI akibat tidak ada ruang maupun sarana yang memadai bagi para pengrajin untuk menjemur ikan hasil tangkapan.
Sehingga pemerintah daerah terus berupaya menggandeng pengusaha di luar Gorontalo yang akan membeli hasil tangkapan nelayan khususnya ikan teri, seperti yang berhasil dijalin dengan pengusaha di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
Rencananya kata Wabup, pengusaha tersebut siap menampung ikan teri dari kabupaten ini bahkan diatas 500ton.
"Saya optimistis, produksi perikanan di daerah ini akan berkembang seiring upaya-upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan produksi baik bahan mentah, bahan setengah jadi maupun produk-produk hasil pengolahan perikanan yang dihasilkan para kelompok wirausaha khususnya di desa-desa pesisir yang telah tersentuh bantuan baik melalui anggaran daerah maupun pusat," ujarnya.
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014