Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Pengamat Politik Universitas Gorontalo, La Husen Zuada, mengatakan bahwa dengan mengambil jalan oposisi, maka Partai Golkar akan mendapatkan dua keuntungan.

Menurut Zuada, keuntungan pertama adalah mampu menghilangkan kesan sebagai partai pengejar jabatan dan yang kedua partai berlambang pohon beringin itu akan lebih leluasa untuk berkosentrasi melakukan pembenahan internal guna meraih kemenangan dalam pemilihan umum (Pemilu).

Untuk Poin kedua itu, kata Zuada, selain bisa menang dalam Pemilu Legislatif, Golkar juga bisa menyiapkan sejumlah kader terbaik untuk manjadi kandidat Presiden Tahun 2019 nanti.

"Khusus dalam menyiapkan calon Presiden dari internal partai, Golkar harus melakukan terobosan dengan memberi peluang kepada seluruh kader partai atas pertimbangan prestasi bukan senioritas atau ketua umum semata," Kata Zuada.

Zuada menambahkan banyak kader Golkar yang memiliki prestasi cukup baik, namun mereka tidak memiliki peluang untuk dipromosikan menjadi calon Presiden.

Terkait dengan usul Musyawarah Nasional Golkar, lanjut Zuada, Ketua Umumnya Abu Rizal Bakrie seharusnya memperhatikan ekstitensi organisasi dengan mengakomodir hal itu, namun dengan pertimbangan untuk menegakkan aturan partai sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.

"Namun jika alasan digelarnya Munas hanya untuk menentukan sikap bergabung atau di luar pemerintahan, sebaiknya Ical berani menolak itu," Kata Zuada.

Menurut Zuada, golkar harus tetap pada posisi oposisi, karena pilihan bergabung di pemerintahan tidak akan memberikan efek electoral kepada partai tersebut.

Pewarta: Wahiyudin Mamonto

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014