Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja di luar daerah, mengikuti upacara Hari Kelahiran Pancasila di kampung halamannya, Gorontalo, Sabtu.

Salah seorang PNS, Asma Hasan mengaku tidak memiliki persiapan pakaian untuk upacara tersebut, karena baru mengetahui surat edaran setelah berada di Gorontalo.

"Saya di Gorontalo sejak 30 Mei karena mendadak orang tua sakit. Baru setelah di sini tahu kalau semua PNS diwajibkan upacara. Ini saya pinjam baju saudara saya, alhamdulillah muat," ungkap Pegawai RSUD Bekasi itu.

Hal senada juga diungkapkan Amri Hidayat, pegawai Kementerian ESDM tetap mengikuti upacara Hari Kelahiran Pancasila meskipun tidak memiliki persiapan khusus.

Ia mengambil cuti sejak 23 Mei 2019 karena harus menemani istrinya melahirkan di Gorontalo, sehingga harus mengikuti upacara di daerah itu.

"Istri saya yang mudik sekalian melahirkan dan lebaran di sini. Kalau baju saya pinjam, kebetulan keluarga saya juga ada yang PNS di inspektorat," tambahnya.

Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim mengatakan pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para "pendiri bangsa" merupakan suatu anugerah buat bangsa Indonesia.

"Walaupun kita sebagai bangsa masih belum secara sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai Pancasila, kita akui bahwa eksistensi keindonesiaan baik sebagai bangsa maupun sebagai Negara masih dapat bertahan hingga kini berkat Pancasila," katanya.

Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. 

Ia menambahkan, keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif. 

Proses internalisasi sekaligus pengamalan nilai-nilai Pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus dan harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019