Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan bahwa mendiang Ibu Negara Republik Indonesia periode 2004-2014 Kristiani Herawati atau Ani Yudhoyono terharu hingga menitikkan air mata saat mengetahui banyak masyarakat yang mendoakan kesembuhannya.
"Ibu Ani selalu meneteskan air matanya melihat saudara lintas iman mendoakan, di tengah-tengah perjuangan yang berat Ibu Ani untuk melawan kanker darah dengan kategori yang sangat-sangat agresif itu," ujar SBY dalam sambutannya di pendopo Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu.
SBY menuturkan, saat Ani berjuang melawan penyakitnya selama empat bulan terakhir, banyak masyarakat dari berbagai macam latar agama, suku, maupun ras mendoakan kesembuhan sang istri.
Hal tersebut, kata dia, memberikan kekuatan tersendiri bagi Ani untuk semakin bersemangat berjuang melawan penyakitnya, meski pada akhirnya Ani harus menyerah.
"Namun Allah subhanahu wa ta'ala, Tuhan yang maha kuasa menentukan yang lain. Saya yakin sebagai seorang yang beriman keputusan Allah, keputusan Tuhan pasti lebih baik dari apa yang dipikirkan oleh manusia," ucap SBY.
SBY pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang selama ini terus mendoakan kesembuhan istrinya.
Dia juga menaruh hormat kepada kolega, sahabat maupun masyarakat yang sejak kemarin hingga hari ini terus berbondong-bondong datang menemuinya untuk bertakziah mengucapkan rasa bela sungkawa.
"Saya dan keluarga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para sahabat yang hadir hari ini ataupun di manapun berada atas ketulusan dan keikhlasan untuk mendoakan kesembuhan Ibu Ani," ucap dia.
Sebelumnya, Istri Presiden ke-6 RI, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono meninggal dunia dalam perawatan di National University Hospital pada Sabtu (1/6) siang.
Ani Yudhoyono meninggal saat menjalani perawatan melawan sakit kanker darah di NUH, Singapura.
Rencananya jenazah Ani Yudhoyono akan dikebumikan pada sore hari ini di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.*
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Ibu Ani selalu meneteskan air matanya melihat saudara lintas iman mendoakan, di tengah-tengah perjuangan yang berat Ibu Ani untuk melawan kanker darah dengan kategori yang sangat-sangat agresif itu," ujar SBY dalam sambutannya di pendopo Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Minggu.
SBY menuturkan, saat Ani berjuang melawan penyakitnya selama empat bulan terakhir, banyak masyarakat dari berbagai macam latar agama, suku, maupun ras mendoakan kesembuhan sang istri.
Hal tersebut, kata dia, memberikan kekuatan tersendiri bagi Ani untuk semakin bersemangat berjuang melawan penyakitnya, meski pada akhirnya Ani harus menyerah.
"Namun Allah subhanahu wa ta'ala, Tuhan yang maha kuasa menentukan yang lain. Saya yakin sebagai seorang yang beriman keputusan Allah, keputusan Tuhan pasti lebih baik dari apa yang dipikirkan oleh manusia," ucap SBY.
SBY pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang selama ini terus mendoakan kesembuhan istrinya.
Dia juga menaruh hormat kepada kolega, sahabat maupun masyarakat yang sejak kemarin hingga hari ini terus berbondong-bondong datang menemuinya untuk bertakziah mengucapkan rasa bela sungkawa.
"Saya dan keluarga mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada para sahabat yang hadir hari ini ataupun di manapun berada atas ketulusan dan keikhlasan untuk mendoakan kesembuhan Ibu Ani," ucap dia.
Sebelumnya, Istri Presiden ke-6 RI, Kristiani Herrawati atau Ani Yudhoyono meninggal dunia dalam perawatan di National University Hospital pada Sabtu (1/6) siang.
Ani Yudhoyono meninggal saat menjalani perawatan melawan sakit kanker darah di NUH, Singapura.
Rencananya jenazah Ani Yudhoyono akan dikebumikan pada sore hari ini di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.*
Editor : Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019