Wakil Gubernur Gorontalo H. Idris Rahim meresmikan Agrowisata Pertanian Terpadu di Desa Duano, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, Jumat.

Agrowisata Pertanian Terpadu dikembangkan oleh Koperasi Serba Usaha (KSU) Mekar Jaya Indonesia.

Di lokasi seluas 10 hektare tersebut dikembangkan usaha pertanian berupa spesies tanaman buah dari luar Gorontalo, seperti “buah ajaib” atau miracle fruit, buah tin dan zaitun, sawo Australia, mulberry, stevia, dan kacang makademia. Selain itu ada pula durian, alpukat, serta berbagai jenis sayuran.

“Inovasi dan terobosan yang dilakukan KSU Mekar Jaya Indonesia ini sangat mendukung program unggulan Pemprov Gorontalo di bidang pertanian dan pariwisata,” ujar wagub.

Idris optimistis Agrowisata itu akan menjadi destinasi pariwisata unggulan di Provinsi Gorontalo.

Suasana perbukitan yang asri dan hijau, ditunjang oleh aksesibilitas dan tersedianya sarana penunjang lainnya, menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk berkunjung menikmati keindahan alam di lokasi tersebut.

“Saya harapkan promosinya menjadi satu paket wisata mulai dari Danau Perintis, Agrowisata Pertanian Terpadu, kemudian ke Pemandian Lombongo. Saya optimis paket wisata ini akan menarik minat wisatawan dan Kabupaten Bone Bolango akan menjadi daerah tujuan wisata favorit di Provinsi Gorontalo,” tukasnya.

Sementara itu Ketua KSU Mekar Jaya Indonesia Nur Hasan menjelaskan, pengembangan Agrowisata Pertanian Terpadu bertujuan untuk mengolah dan memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan produktif serta meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat di sekitar destinasi wisata.

“Ke depan kami juga akan mengembangkan usaha peternakan ayam, kambing, dan sapi,” imbuhnya.

Turut hadir pada peresmian tersebut Bupati Bone Bolango Hamim Pou didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Bone Bolango, sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Gorontalo, Sekda Bone Bolango, serta Ketua Dewan Pengawas KSU Mekar Jaya Indonesia Usman Radjak.**

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019