Kue kelapa asal Desa Ulapato A, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, tetap eksis menjadi kudapan pilihan warga saat merayakan hari-hari besar bagi para pecinta kudapan khas setempat.

Kudapan yang sudah terkenal melegenda tersebut terbuat dari olahan kelapa asli yang dikemas dengan berbagai varian rasa agar dapat terus mempertahankan minat pasar yang ada.

"Saya mulai menjalankan usaha sejak bulan November tahun 2016, pada awalnya saya hanya coba-coba untuk menjual kue kelapa ini melalui daring," jelas Fanny, pemilik usaha kue kelapa tersebut, Selasa.

Sebelumnya Ia hanya menitipkan kue tersebut ke warung-warung kecil, namun sayang keuntungan yang didapatkan tidak seberapa karena lamanya durasi kue kelapa tersebut bisa laku terjual.

"Alhamdulilah penjualan melalui  daring membuat minat konsumen terhadap kue kelapa semakin tinggi," ungkapnya.

Saat ini ia menjual kue kelapa dengan tiga varian rasa, diantaranya ada rasa original atau gula halus, kemudian rasa coklat, serta susu dengan bahan dasar utama yang terdisi atas tepung, kelapa, margarin, garam secukupnya serta bawang putih khusus untuk varian yang original.

"Bersyukur hingga sekarang kue kelapa sudah semakin banyak diminati, ada yang sebelumnya hanya beli satu mika kecil sekarang mereka sudah beli tiga sampai lima toples kue kelapa dalam sekali beli," ujarnya.

Ia mengaku mejual kue kelapa dengan ukuran satu mika kecil seharga Rp12.500/mika untuk varian original, kemudian Rp17.500/mika untuk varian coklat, dan Rp15.000/mika untuk varian susu.

"Sementara kue kelapa dengan ukuran mika kaca varian original dijual dengan harga Rp20.000/mika dan varian susu Rp25.000/mika, adapun untuk varian original setiap toplesnya dihargai Rp50.000, sedangkan varian susu dihargai Rp65.000 dan varian coklat seharga Rp70.000," tambahnya.

Ia juga menjelaskan bahwa keuntungan yang didapatkan sebelumnya hanya sebesar Rp500 ribu dan saat ini karena mulai banyaknya peminat kue kelapa membuat dirinya bisa mendapatkan untung hingga mencapai Rp1 juta.

"Kue kelapa olahan saya ini biasa dijadikan buah tangan khas Gorontalo pilihan, karena sejauh ini sudah ada yang membawanya hingga ke bogor, makasar, manado hingga luwuk," tutupnya.

Pewarta: Dian Bawenti

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019