Replika kerangka Manusia Oluhuta menarik minat para pengunjung Pameran Arkeologi di Bantayo Poboide Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Kamis.
Pameran yang digelar oleh Balai Arkeologi Sulawesi Utara itu dibuka sejak Kamis pagi hingga Jumat (28/6), gratis untuk seluruh masyarakat.
Kepala Balai Arkeologi Sulawesi Utara Wuri Handoko menjelaskan kerangka Manusia Oluhuta berumur sekitar 700 tahun lalu dan ditemukan di Gorontalo dan kemudian ditetapkan sebagai Situs Oluhuta.
Manusia purba itu mendiami pesisir pantai Desa Oluhuta Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango.
"Artefak yang ditemukan di Situs Oluhuta memiliki ciri-ciri budaya prasejarah antara lain berupa beliun batu persegi, sebagai alat-alat batu neolitik, pecahan-pecahan gerabah, dan sisa tuangan logam perunggu," jelasnya.
Hasil ekskavasi yang dilakukan Balai Arkeologi pada delapan tahun lalu di situs ini, menemukan 12 kerangka manusia dalam keadaan baik dan relatih masih utuh.
Kedua belas kerangka tersebut ditemukan dalam keadaan sejajar teratur, membujur dengan orientasi arah hadap Barat-Timur.
Hal itu, kata dia, menunjukkan dikenalnya budaya penguburan manusia yang sudah terpola di tempat tersebut.
Selain kerangka manusia, sajian lain dalam pameran tersebut adalah sejumlah foto artefak, waruga, arca loga, kalamba, temuan di sejumlah benteng, kapak batu, hingga keramik Dinasti Ching Abad XVIII,
Salah seorang pengunjung pameran, Nanang Lakadjo mengaku tertarik datang ke lokasi itu karena ingin mendapatkan informasi jejak masa lalu Gorontalo, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
"Kali ini bisa melihat langsung kerangka Manusia Olohuta di pameran ini, kesempatan yang jarang ada di Gorontalo," ujarnya.**
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Pameran yang digelar oleh Balai Arkeologi Sulawesi Utara itu dibuka sejak Kamis pagi hingga Jumat (28/6), gratis untuk seluruh masyarakat.
Kepala Balai Arkeologi Sulawesi Utara Wuri Handoko menjelaskan kerangka Manusia Oluhuta berumur sekitar 700 tahun lalu dan ditemukan di Gorontalo dan kemudian ditetapkan sebagai Situs Oluhuta.
Manusia purba itu mendiami pesisir pantai Desa Oluhuta Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango.
"Artefak yang ditemukan di Situs Oluhuta memiliki ciri-ciri budaya prasejarah antara lain berupa beliun batu persegi, sebagai alat-alat batu neolitik, pecahan-pecahan gerabah, dan sisa tuangan logam perunggu," jelasnya.
Hasil ekskavasi yang dilakukan Balai Arkeologi pada delapan tahun lalu di situs ini, menemukan 12 kerangka manusia dalam keadaan baik dan relatih masih utuh.
Kedua belas kerangka tersebut ditemukan dalam keadaan sejajar teratur, membujur dengan orientasi arah hadap Barat-Timur.
Hal itu, kata dia, menunjukkan dikenalnya budaya penguburan manusia yang sudah terpola di tempat tersebut.
Selain kerangka manusia, sajian lain dalam pameran tersebut adalah sejumlah foto artefak, waruga, arca loga, kalamba, temuan di sejumlah benteng, kapak batu, hingga keramik Dinasti Ching Abad XVIII,
Salah seorang pengunjung pameran, Nanang Lakadjo mengaku tertarik datang ke lokasi itu karena ingin mendapatkan informasi jejak masa lalu Gorontalo, Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah.
"Kali ini bisa melihat langsung kerangka Manusia Olohuta di pameran ini, kesempatan yang jarang ada di Gorontalo," ujarnya.**
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019