Petani cengkih di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sulit mendapatkan buruh petik pada saat panen raya tahun 2019.
"Saat ini kita kesulitan mendapatkan buruh petik, karena sebagian besar sudah beralih profesi," kata R Warouw, petani cengkih asal Minahasa, Selasa.
Dia mengatakan kalaupun ada buruh petik harus dibayar dengan harga yang tinggi yakni sekitar Rp5 ribu per liter.
Hal senada juga dikatakann R Sumual, petani asal kabupaten Minahasa Selatan, mencari buruh petik di kampung halaman sendiri sudah sangat langka sehingga harus mencari dari desa yang lain, otomatis harga ikut tinggi.
Jadi, kata Sumual, jika harga jual cengkih sangat murah, maka tidak akan seimbang dengan pengeluaran pada saat panen.
"Karena, biaya panen cukup tinggi, bayar buruh petik, biaya pengeringan, sampai membersihkan lokasi sekitar pohon cengkih," katanya.
Sehingga, katanya, idealnya harga cengkih harus di atas angka Rp100 ribu per kilogram, agar petani mendapatkan keuntungan yang sepadan dengan pengeluaran.
Namun, dia juga mengapresiasi langkah yang diambil Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang bekerja sama dengan perusahaan nasional untuk membeli cengkih Sulut dengan harga Rp85 ribu per kg.
"Kami harap harga cengkih akan berada di atas angka Rp100 ribu per kg," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw mengatakan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus berupaya menjaga harga cengkih di saat panen raya kali ini, agar menguntungkan petani di daerah tersebut.
"Harus diakui di saat panen raya pasti produksi akan meningkat, sehingga harga ikut turun, karena cengkih merupakan barang bebas yang mengikuti pasar dunia," kata Jenny.
Namun, kata Jenny Pemerintah Sulut tidak tinggal diam, dalam hal ini Gubernur Sulut Olly Dondokambey terus mencari cara agar harga cengkih di Sulut tidak anjlok saat produksi melimpah.
"Pemerintah terus mencari terobosan sehingga harga cengkih Sulut dijual dengan harga yang wajar dan menguntungkan petani," jelasnya.
Pemerintah Sulut, katanya, menjalin kerja sama dengan PT Djarum Kudus akan siap membeli cengkih Sulut dengan harga Rp85 ribu per kilogram, dan memiliki kadar air 13 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
"Saat ini kita kesulitan mendapatkan buruh petik, karena sebagian besar sudah beralih profesi," kata R Warouw, petani cengkih asal Minahasa, Selasa.
Dia mengatakan kalaupun ada buruh petik harus dibayar dengan harga yang tinggi yakni sekitar Rp5 ribu per liter.
Hal senada juga dikatakann R Sumual, petani asal kabupaten Minahasa Selatan, mencari buruh petik di kampung halaman sendiri sudah sangat langka sehingga harus mencari dari desa yang lain, otomatis harga ikut tinggi.
Jadi, kata Sumual, jika harga jual cengkih sangat murah, maka tidak akan seimbang dengan pengeluaran pada saat panen.
"Karena, biaya panen cukup tinggi, bayar buruh petik, biaya pengeringan, sampai membersihkan lokasi sekitar pohon cengkih," katanya.
Sehingga, katanya, idealnya harga cengkih harus di atas angka Rp100 ribu per kilogram, agar petani mendapatkan keuntungan yang sepadan dengan pengeluaran.
Namun, dia juga mengapresiasi langkah yang diambil Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang bekerja sama dengan perusahaan nasional untuk membeli cengkih Sulut dengan harga Rp85 ribu per kg.
"Kami harap harga cengkih akan berada di atas angka Rp100 ribu per kg," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Jenny Karouw mengatakan pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus berupaya menjaga harga cengkih di saat panen raya kali ini, agar menguntungkan petani di daerah tersebut.
"Harus diakui di saat panen raya pasti produksi akan meningkat, sehingga harga ikut turun, karena cengkih merupakan barang bebas yang mengikuti pasar dunia," kata Jenny.
Namun, kata Jenny Pemerintah Sulut tidak tinggal diam, dalam hal ini Gubernur Sulut Olly Dondokambey terus mencari cara agar harga cengkih di Sulut tidak anjlok saat produksi melimpah.
"Pemerintah terus mencari terobosan sehingga harga cengkih Sulut dijual dengan harga yang wajar dan menguntungkan petani," jelasnya.
Pemerintah Sulut, katanya, menjalin kerja sama dengan PT Djarum Kudus akan siap membeli cengkih Sulut dengan harga Rp85 ribu per kilogram, dan memiliki kadar air 13 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019