Khatib salat Idul Adha, Sulaiman Hadji Ali di lapangan Mayonif 713/ST, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo mengajak jemaah untuk belajar ikhlas dan takwa dari peristiwa Idul Adha, Minggu.

"Idul Adha mengingatkan kembali kepada kita sebuah peristiwa besar kemanusiaan yang mencerminkan betapa besarnya kerelaan seorang Siti Hajar sebagai ibu untuk melepas anaknya Nabi Ismail yang selalu patuh kepada orang tuanya dan ketakwaan Nabi Ibrahim sebagai seorang ayah dalam memenuhi kehendak Allah," ungkapnya.

Hal tersebut merupakan teladan ketaatan sempurna yang jangankan melakukan ibadah atau mengorbankan harta, bahkan Allah menguji mereka dengan perintah menyembelih anaknya sendiri mereka tetap ikhlas menjalaninya.

"Bandingkan dengan kita yang hanya diminta waktu lima menit saja untuk salat wajib namun masih dirasakan sangat berat, apalagi diminta untuk berkurban yang kadangkala masih banyak yang pura-pura belum mampu," katanya.

Sama halnya dengan kisah seorang tukang cuci desa yang mengumpulkan uang hasil kerja untuk menghadiahi kambing kurban kepada ibunya yang tinggal bersamanya di gubuk berlantai tanah.

"kita bisa belajar keikhlasan dari tukang cuci ini untuk meraih kemuliaan hidup, berapa banyak di antara kita yang diberi kecukupan penghasilan namun masih saja enggan untuk berkurban," jelasnya.

Padahal bisa jadi harga gawai, jam tangan, baju dan sepatu kita harganya lebih mahal dibandingkan seekor kambing, namun kita selalu bersembunyi dibalik kata tidak mampu atau belum pantas.

"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda barang siapa yang mampu lalu tidak berkurban maka janganlah ia sekali-kali mendekati tempat salat kami," ungkapnya lagi.

Bagaimana dengan kita, apakah kita sudah jujur kepada Allah tentang kemampuan dan kesanggupan kita. Jika belum masih ada waktu hari ini dan 3 hari kedepan untuk membeli hewan kurban sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah. 

"Meskipun daging hewan kurban dan darahnya itu tidak akan sampai kepada Allah tetapi yang akan sampai kepada Nya adalah bukti ketakwaan kita sebagai umatnya," tutupnya.

Pewarta: Dian Bawenti

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019