Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu memenangi laga ketat melawan pasangan China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan untuk mencapai semifinal Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis BWF 2019.
Pasangan unggulan kelima ini membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk menyisikan pasangan China unggulan keempat itu dengan 25-23, 23-21 pada babak delapan besar di St. Jakobshalle Basel, Swiss, Jumat.
Greysia/Apriyani sempat tertinggal pada awal gim pembuka namun mereka memperbaiki penampilannya sehingga bisa mengimbangi permainan lawan dan bermain ketat hingga gim kedua.
"Set pertama kita sempat kehilangan hawa, mereka juga mainnya mau cepat, mau nekan kita," ujar Greysia. Namun, lanjut Greysia, pelatih mengingatkan dia dan Apriyani juga saling mengingatkan untuk tidak kalah hawa duluan. "Dari situ kita langsung bangun, kayak ditampar."
Karena menurut dia, pada level mereka, para pemain sudah saling mengetahui permainan masing-masing, tingkatnya sudah sama. "Otomatis itu yang diutamakan, hawanya untuk mau fight-nya yang harus dijaga, kalau itu dijaga, fokus, mau main apa aja sudah enak strateginya," kata Greysia.
Sejak itu, permainan berlangsung ketat hingga gim kedua berakhir dengan kemenangan pasangan Indonesia.
"Alhamdulilah senang, bangga untuk hasil hari ini," timpal Apriyani seusai pertandingan.
Pada semifinal, Sabtu, Greysia/Apriyani akan melawan pemenang pertandingan pasangan Jepang unggulan delapan Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto melawan unggulan pertama Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Untuk menghadapi mereka, Greysia dan Apriyani mengungkapkan akan menyiapkan pikiran, mental, stamina, dan berjuang lagi, dan mau berlelah-lelah lagi di lapangan.
Ketika ditanya apakah mereka ingin meraih hasil lebih dari semifinal mengingat tahun lalu pun mereka mencapai babak empat besar, Greysia menjawab, keinginan untuk itu pasti ada, namun ia memilih fokus pada pertandingan.
"Itu sudah di luar kontrol kita, kita selalu berdoa sama Tuhan supaya mengingatkan kita bagaimana meng-handle pikiran. Kita mau lebih tapi tetap harus fokus lagi, permainan belum kelar," katanya.
Ia memilih menyerahkan hasil kepada Tuhan. "Kita mau melakukan yang menjadi bagian kita saja," tutup Greysia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019
Pasangan unggulan kelima ini membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk menyisikan pasangan China unggulan keempat itu dengan 25-23, 23-21 pada babak delapan besar di St. Jakobshalle Basel, Swiss, Jumat.
Greysia/Apriyani sempat tertinggal pada awal gim pembuka namun mereka memperbaiki penampilannya sehingga bisa mengimbangi permainan lawan dan bermain ketat hingga gim kedua.
"Set pertama kita sempat kehilangan hawa, mereka juga mainnya mau cepat, mau nekan kita," ujar Greysia. Namun, lanjut Greysia, pelatih mengingatkan dia dan Apriyani juga saling mengingatkan untuk tidak kalah hawa duluan. "Dari situ kita langsung bangun, kayak ditampar."
Karena menurut dia, pada level mereka, para pemain sudah saling mengetahui permainan masing-masing, tingkatnya sudah sama. "Otomatis itu yang diutamakan, hawanya untuk mau fight-nya yang harus dijaga, kalau itu dijaga, fokus, mau main apa aja sudah enak strateginya," kata Greysia.
Sejak itu, permainan berlangsung ketat hingga gim kedua berakhir dengan kemenangan pasangan Indonesia.
"Alhamdulilah senang, bangga untuk hasil hari ini," timpal Apriyani seusai pertandingan.
Pada semifinal, Sabtu, Greysia/Apriyani akan melawan pemenang pertandingan pasangan Jepang unggulan delapan Shiho Tanaka/Koharu Yonemoto melawan unggulan pertama Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara.
Untuk menghadapi mereka, Greysia dan Apriyani mengungkapkan akan menyiapkan pikiran, mental, stamina, dan berjuang lagi, dan mau berlelah-lelah lagi di lapangan.
Ketika ditanya apakah mereka ingin meraih hasil lebih dari semifinal mengingat tahun lalu pun mereka mencapai babak empat besar, Greysia menjawab, keinginan untuk itu pasti ada, namun ia memilih fokus pada pertandingan.
"Itu sudah di luar kontrol kita, kita selalu berdoa sama Tuhan supaya mengingatkan kita bagaimana meng-handle pikiran. Kita mau lebih tapi tetap harus fokus lagi, permainan belum kelar," katanya.
Ia memilih menyerahkan hasil kepada Tuhan. "Kita mau melakukan yang menjadi bagian kita saja," tutup Greysia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019