Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, terus membuka lapangan kerja serta memberi pelatihan keterampilan guna menekan angka pengangguran di daerah tersebut yang kini jumlahnya mencapai 5.557 orang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pohuwato Mahyudin Ahmad di Gorontalo, Rabu, mengatakan bahwa tahun ini pihaknya telah memberi pelatihan berupa perbengkelan, menjahit seta ketrampilan lain bagi 400 tenaga kerja.
"Pemerintah daerah juga telah membangun balai latihan kerja yang bertujuan memberi pendidikan ketrampilan," tegasnya.
Ia mengatakan bahwa jenis pengangguran tersebut terbagi dua kategori.
Kategori pertama, yakni disebut pengangguran terbuka atau yang memang benar-benar tidak memiliki pekerjaan dan tidak berkeinginan untuk mencari pekerjaan, katanya.
Sementara kategori ke dua adalah setengah pengangguran atau memiliki upekerjaan yang kurang dari delapan jam setiap hari, serta kurang dari lima hari kerja per minggu, jelasnya.
"Pemerintah daerah terus berupaya agar pengangguran setiap tahun bisa berkurang," kata Mahyudin.
Dia menjelaskan angka pengangguran terbuka pada tahun 2012 mencapai 3.800 jiwa, tahun 2013 berjumlah 3.257 jiwa, sedangkan untuk tahun 2014 tercstat sebanyak 2.657 jiwa. "Ini menunjukan setiap tahun terjadi pengurangan," katanya.
"Sedangkan untuk setengah pengangguran jumlahnya mencapai 2.900 jiwa tahun 2014 ini," katanya.
Dia mengungkapkan berkurangnya jumlah pengangguran di daerah tersebut karena sudah terserap pada 200 perusahaan yang beroperasi di wilayah ini, termasuk delapan di antaranya perusahaan besar.
Dia menjelaskan berdasarkan survei yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, kebanyakan pengangguran terbuka terjadi, karena para tenaga kerja tingkat pendidikannya kurang sehingga pola berpikirnya tergantung pada kebiasan turun temurun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pohuwato Mahyudin Ahmad di Gorontalo, Rabu, mengatakan bahwa tahun ini pihaknya telah memberi pelatihan berupa perbengkelan, menjahit seta ketrampilan lain bagi 400 tenaga kerja.
"Pemerintah daerah juga telah membangun balai latihan kerja yang bertujuan memberi pendidikan ketrampilan," tegasnya.
Ia mengatakan bahwa jenis pengangguran tersebut terbagi dua kategori.
Kategori pertama, yakni disebut pengangguran terbuka atau yang memang benar-benar tidak memiliki pekerjaan dan tidak berkeinginan untuk mencari pekerjaan, katanya.
Sementara kategori ke dua adalah setengah pengangguran atau memiliki upekerjaan yang kurang dari delapan jam setiap hari, serta kurang dari lima hari kerja per minggu, jelasnya.
"Pemerintah daerah terus berupaya agar pengangguran setiap tahun bisa berkurang," kata Mahyudin.
Dia menjelaskan angka pengangguran terbuka pada tahun 2012 mencapai 3.800 jiwa, tahun 2013 berjumlah 3.257 jiwa, sedangkan untuk tahun 2014 tercstat sebanyak 2.657 jiwa. "Ini menunjukan setiap tahun terjadi pengurangan," katanya.
"Sedangkan untuk setengah pengangguran jumlahnya mencapai 2.900 jiwa tahun 2014 ini," katanya.
Dia mengungkapkan berkurangnya jumlah pengangguran di daerah tersebut karena sudah terserap pada 200 perusahaan yang beroperasi di wilayah ini, termasuk delapan di antaranya perusahaan besar.
Dia menjelaskan berdasarkan survei yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah, kebanyakan pengangguran terbuka terjadi, karena para tenaga kerja tingkat pendidikannya kurang sehingga pola berpikirnya tergantung pada kebiasan turun temurun.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014