Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengatakan akan memberi sanski bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang anaknya terlibat dalam aksi kriminal.

Hal itu terkait dengan aksi kriminal berupa teror panah wayer di Gorontalo, yang meresahkan masyarakat belakangan ini.

Belasan pelaku yang berhasil diamankan polisi dalam tindakan kriminal itu, rata-rata masih remaja yang duduk di bangku SMP dan SMA.

“Kalau orang tuanya pejabat, saya berhentikan dari jabatannya. Kalau orang tuanya staf akan saya mutasi ke tempat lain,” kata Rusli di Gorontalo, Senin.

Ia berharap ancaman itu dapat membuat setiap orang tua melakukan pendekatan dan pengawasan kepada anaknya.

"Dimulai dari ASN pemprov yang menjadi contoh bagi warga lain," imbuhnya.

Menurutnya, aparat sulit untuk memberikan tindakan hukum, mengingat pelaku rata-rata di bawah umur.

Gubernur berharap aksi jalanan itu tidak terulang di masa mendatang.

“Saya terima laporan dan baca di media, itu pelakunya rata-rata masih anak-anak. Ada yang bahkan masih duduk di bangku SMP. Makanya saya wanti-wanti jika ada anak yang berulah dan ternyata orang tuanya ASN di pemprov akan saya tindaki,” tukasnys.

Sejauh ini sudah ada 11 orang pelaku yang diamankan ke Polres Gorontalo Kota.

Dari tangan pelaku polisi menyita puluhan panah wayer, yang sering digunakan untuk melukai warga atau pengguna jalan.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019