Sebanyak 75 pengrajin karawo atau kain sulaman khas Gorontalo dibekali pelatihan desain motif di gedung Grand Palace Convention Center, Kota Gorontalo, Rabu.

Kegiatan pelatihan tersebut merupakan rangkaian dari Gorontalo Karnaval Karawo tahun 2019 yang digelar oleh Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo.

“Karawo ini merupakan kerajinan tradisional yang kita andalkan dan tentunya perlu ditingkatkan kualitas, sehingga bisa bersaing di pasar nasional bahkan hingga internasional,” kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi Gorontalo, Sutan Rusdi.

Ia berharap kapasitas para pengrajin Karawo lebih meningkat, sehingga melahirkan produk dengan motif yang lebih bervariasi.

Terkait hal itu Sutan mengajak para mahasiswa dan pelajar yang turut mengikuti pelatihan tersebut untuk mampu menciptakan motif-motif karawo dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.

“Bagi mahasiswa dan pelajar yang memiliki hobi desain bisa menyalurkan bakatnya, untuk menghasilkan desain motif karawo melalui aplikasi teknologi,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Gorontalo Rifli Katili menjelaskan, pelatihan itu bekerjasama dengan Kantor Perwakilan BI Gorontalo.

Menurutnya, pelatihan desain motif karawo bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pengrajin, agar bisa menyesuaikan tren fashion yang berkembang.

“Karawo ini sudah sampai ke mancanegara, untuk itu kita harus mampu mengembangkan motif-motif karawo yang mengikuti tren fashion nasional dan dunia. Ke depan kita juga berharap karawo tidak hanya dikenakan pada kegiatan formal saja, tetapi melekat dalam keseharian masyarakat Gorontalo khususnya generasi milenial,” jelasnya.

Pelatihan desain melibatkan I Wayan Sudana dan Hasdiana Saleh dari Jurusan Seni Rupa Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo, serta Agus Lahinta praktisi dari Rumah Karawo.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019