Bendungan Lomaya di Kabupaten Gorontalo kini mulai beroperasi, setelah sekitar empat bulan belum bisa mengaliri sawah di sekitarnya.

Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie sebelumnya meminta kepada pihak Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II, untuk mempercepat proses perbaikan irigasi agar airnya segera dinikmati warga.

“Alhamdulillah kemarin sudah dibuka pintu airnya. Ini untuk menyahuti keinginan masyarakat khususnya para petani di irigasi Lomaya seperti Tapa, Telaga, Kota Gorontalo dan sekitarnya yang membutuhkan air,” katanya di Gorontalo, Rabu.

Sementara itu, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II Adenan Rasyid mengatakan pembukaan pintu air Bendungan Lomaya masih terbatas.

"Sekarang hanya 0,8 meter kubik per detik, seharusnya 6,2 meter kubik per detik," tambahnya.

Hal itu dilakukan karena masih ada pekerjaan rehabilitasi kantong lumpur, serta pembuatan saluran suplesi dari Bendungan Lomaya ke irigasi Pilohayanga.

Ada penambahan debit air Bendungan Lomaya dari empat meter kubik per detik menjadi 6,2 meter kubik per detik.

“Kami membuat suplesi ke irigasi Pilohayanga karena bendungannya itu rusak. Karena ada suplesi itu makanya ada perubahan kantong lumpur dan salurannya. Perbaikan salurannya dari lebar 4 meter menjadi sekarang 7,5 meter,” jelas Adenan.

Bendungan Lomaya mampu mengairi lebih kurang 4.000 hektare sawah.

“Kemarin kami tidak bisa buru-buru membuka airnya karena umur konstruksi bangunan yang baru. Ini kan pelan-pelan kita buka nih, semoga bisa mengairi sawah warga,” tambahnya.

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019