Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gorontalo Utara menggelar simulasi penanganan bencana alam, gempa bumi dan tsunami dipusatkan di Desa Monano, Kecamatan Monano, Kamis.

Kepala BPBD Gorontalo Utara, Roni Bumulo, mengatakan, skenario simulasi yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Ismail Patamani itu, melibatkan seluruh unsur terdiri dari TNI, Kepolisian, Badan "Search and Rescue" (SAR), Palang Merah Indonesia (PMI), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI), BPBD Provinsi Gorontalo dan didukung ratusan masyarakat Monano.

Simulasi tersebut memperagakan 39 adegan, diawali terjadinya gempa bumi di laut Gorontalo Utara pada kedalaman 10 kilo meter dengan kekuatan 7,5 Scala Richter (SR) pukul 08.30 Wita.

BPBD menerima informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa gempa berpotensi tsunami, setinggi 7 meter.

Adegan dilanjutkan dengan bencana tsunami yang memporak porandakan Desa Monano dan sekitarnya yang menyebabkan korban jiwa.

Informasi yang diterima pemerintah daerah, ditindak lanjuti oleh bupati, wakil bupati dan Sekda, yang langsung memerintahkan satuan teknis terkait untuk segera melakukan penanganan penyelamatan, tanggap darurat, pertolongan kepada korban dan penanganan pengungsian.

Simulasi yang berjalan lancar tersebut, diawali dengan upacara yang dipimpin Sekda Ismail Patamani, selaku inspektur upacara.

Ia mengatakan, gladi lapang atau simulasi bencana merupakan salah satu metode latihan yang dilaksanakan oleh seluruh unsur pelaku sesuai dengan bidang tugasnya, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan di lapangan.

"Simulasi ini bertujuan untuk menguji kemampuan instansi di daerah ini dalam menghadapi bencana alam yang datang tanpa diduga, mengingat kabupaten ini merupakan daerah rawan bencana yang mendekati situasi dan kondisi sebenarnya," ujar Sekda.

Secara spesifik kata Sekda, gladi lapang akan meningkatkan kemampuan dan keterampilan teknis serta koordinasi dan komando yang lebih baik dalam penanggulangan bencana.

Penyelenggaraan simulasi akan mendorong kesiap siagaan aparat dan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana yang bisa terjadi kapan saja.

"Kita berharap, seluruh pemangku kepentingan di daerah ini memiliki kemampuan dalam menjalankan fungsi dan koordinasi serta fungsi komando dalam penanggulangan bencana alam, serta mampu memobilisasi sumber daya dan bisa mengoperasikan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam pengendalian dan pengawasan operasional penanggulangan bencana," ujarnya. 

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2014