Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gorontalo menggelar pelatihan jurnalistik dan konten kreatif bagi 50 santri dan santriwati Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Desa Banuroja, Kecamatan Randangan, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, Selasa.

Pelatihan jurnalistik yang digelar dalam rangkaian peringatan hari santri dan hari lahir Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah ini menghadirkan sejumlah pemateri, di antaranya Tomy Pramono dan Andika Habibie dari Coulturnesia.com, Lukman Polimengo dari Mimoza.tv serta pemimpin redaksi barakati.id Arlank Pakaya.

Tomy Pramono dari Coulturnesia.com mengatakan bahwa para santri perlu mengetahui bagaimana cara membuat konten kreatif dan positif di sosial media.

"Hal ini dilakukan agar penggunaan gawai jadi lebih bermanfaat, misalnya dengan membuat konten kearifan lokal yang ada di Desa Banuroja ini," ujar Tomy saat mengisi materi tentang Konten Kreatif Sosial Media.

Ia menjelaskan jika Desa banuroja dikenal dengan miniatur indonesia yang kehidupan warganya mengusung Bhineka Tunggal Ika.

"Di desa ini banyak warga dari berbagai daerah di Indonesia dan semua hidup rukun tanpa gesekan hanya karena persoalan ras, suku dan agama," ungkapnya.

Pemimpin redaksi barakati.id Arlank Pakaya mengatakan, pelatihan jurnalistik dan konten kreatif sosial media menjadi penting karena AMSI Gorontalo ingin anak-anak sudah diberi pemahaman bagaimana menanggapi berita yang banyak beredar di dunia maya sejak dini.

"Untuk bisa memahami mana berita yang layak dibaca dan tidak, maka pada pelatihan ini AMSI Gorontalo berusaha memberikan gambaran seperti apa dan bagaimana sebuah berita lahir dan disebarkan, apa tujuan dan bagaimana media memberi pengaruh terhadap kehidupan kita," jelasnya.

Selain diajarkan membuat konten dan menulis berita, para santri ini juga diajarkan dasar-dasar fotografi yang dibawakan Andika Habibie dari coulturnesia.com. dengan memanfaatkan gawai yang dimiliki. Santri diajarkan mengambil gambar dan mengunggahnya ke sosial media.

"Dengan keterbatasan yang dimiliki, bukan berarti kita tidak bisa berkreasi, kita manfaatkan apa yang ada, gawai pun bisa menghasilkan karya yang bisa digunakan untuk mempromosikan keunggulan Desa Banuroja ini," ujar Andika.

Sementara itu, perwakilan pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah Misbahul Muslimin, mengucapkan terima kasih kepada Assosiasi Media Siber Indonesia Gorontalo yang sudah berbagi materi jurnalistik dan konten kreatif sosial media di pesantren.

"Kami berterima kasih, adik-adik santri jadi lebih paham seperti apa itu karya jurnalistik, teknik menulis dan membuat konten yang menarik untuk dilihat," ucap Misbahul.

Ia berharap, AMSI Gorontalo bisa terus berbagi dan mengajari santri yang memiliki banyak potensi karena dapat menambah wawasan mereka.
 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019