Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Ishak Ntoma mengatakan jika pembangunan daerah akan lebih mahal apabila tanpa disertai data.

Hal tersebut disampaikan Ishak Ntoma usai memberikan arahan sekaligus membuka rapat koordinasi wilayah kerja statistik dalam rangka persiapan sensus penduduk 2020, di Bone Bolango, Kamis.

"Untuk itu, dalam rangka mensukseskan pelaksanaan sensus penduduk 2020, Sekda mengimbau kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan camat se Kabupaten Bone Bolango untuk terus bersinergi dan bekerja sama demi sensus penduduk 2020 menuju Satu Data Indonesia (SDI)," jelasnya.

Ia menambahkan, pelaksanaan sensus penduduk 2020 merupakan amanah Undang-Undang Nomor 16 tahun 1997 tentang statistik adalah bentuk pengabdian kita dalam menghasilkan data yang sangat penting bagi proses pembangunan bangsa.

"Kita harus menyadari, data yang dihasilkan dari sensus penduduk 2020 ini sangat penting dan bermanfaat bukan hanya bagi pemerintah, tetapi juga bagi seluruh lapisan masyarakat," ucap Sekda.

Sementara  Kepala BPS Bone Bolango, Wiesye Damal menyebutkan sensus penduduk 2020 terdapat perbedaan mendasar dari sensus tahun-tahun sebelumnya. Dimana tahun depan bakal memanfaatkan data registrasi penduduk yang disebut combined method (metode kombinasi).

Dengan metode kombinasi ini, menurut Wiesye Damal administrasi yang tersedia pada Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemedagri) akan dikombinasikan dengan pencacahan lapangan baik melalui pendataan mandiri (sensus penduduk online) maupun door to door.

"Dengan demikian diharapkan saling menguntungkan antara BPS dan Dukcapil terkait update data terkini. Sehingga kedepan data Dukcapil dan sensus penduduk menjadi satu, memberikan kualitas data kependudukan yang lebih bagus," terangnya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019