Stasiun meteorologi Djalaludin Gorontalo, di Isimu Kabupaten Gorontalo, berhasil mengabadikan tiga fase gerhana matahari yang terlihat dari wilayah Gorontalo.

Wahyu Guru Imantoko, Kasi Datin Stasiun Meteorologi Djalaludin Gorontalo, Kamis, mengatakan, pengamatan dilakukan menggunakan alat theodolite, bukan teropong yang biasa digunakan untuk pengamatan fenomena gerhana.

Tiga fase yang berhasil diabadikan sesuai hasil pengamatan sejak pukul 13.00 Wita, yaitu proses gerhana matahari sejak sebelum atau fase ketika akan puncak pukul 13.30 Wita, fase puncak pukul 14.12 Wita, serta fase ketika bulan akan meninggalkan matahari, pukul 15.06 Wita.

"Meski dominan tertutup awan, fase-fase tersebut berhasil diabadikan termasuk ditayangkan melalui live streaming akun facebook Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Gorontalo," ujar Wahyu.

Gerhana matahari cincin total tidak dapat terlihat dari Gorontalo, hanya gerhana matahari sebagian yang nampak.

Tidak seperti yang dapat terlihat dari wilayah Sumatera, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Utara.

Selain itu kata Wahyu, pengamatan menggunakan alat theodolite tidak semulus menggunakan teropong.

Banyak kesulitan mengamati gerhana matahari menggunakan alat theodolite.

Seperti ketika cahaya matahari bersinar terang sekali, agak susah melihat gerhana matahari langsung, namun saat agak redup baru dapat terlihat jelas, meski dihiasi awan-awan.

Seperti yang berhasil ditangkap (capture) nampak cahaya redup dan berawan, barulah gerhana matahari dapat terlihat jelas.

Theodolite lebih tepat untuk kegiatan pengamatan udara atas, seperti ada balon dilepas kemudian diikuti gerakan balonnya.

Namun momen gerhana matahari ini, theodolite sengaja dimanfaatkan pihak stasiun meteorologi Djalaludin Gorontalo, untuk melihat dan mengabadikan fenomena alam tersebut.***
Fase gerhana matahari saat bulan akan meninggalkan matahari, pukul 15.06 Wita, diamati menggunakan alat theodolite oleh pihak stasiun Meteorologi Djalaludin Gorontalo, di Isimu, Kabupaten Gorontalo. (ANTARA/HO-BMKG)

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2019