Palu (ANTARA GORONTALO) - Empat terduga teroris berinisial S, A, H dan R yang
ditangkap di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Sabtu (10/1), sekarang
masih diperiksa intensif dan rencananya mereka akan dibawa ke Kota Palu.
"Kita
belum tahu kapan diperiksa di Palu, nanti kalau ada informasi baru saya
kabari," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah AKBP Hari Suprapto di
Palu, Minggu.
Dia mengatakan operasi penangkapan kelompok sipil bersenjata di
Sulawesi Tengah di bawah koordinasi Densus 88 Antiteror, dan mereka
langsung berhubungan dengan Mabes Polri, bukan Polda Sulawesi Tengah.
"Jadi segala sesuatunya akan disampaikan Divisi Humas Mabes Polri," kata mantan Kepala Polres Buol ini.
Biasanya terduga teroris yang ditangkap di Kabupaten Poso atau di
daerah lain di Sulawesi Tengah selalu diperiksa di Polda Sulawesi Tengah
di Kota Palu. Namun, tidak jarang ada yang diperiksa di Mabes Polri di
Jakarta.
S alias I yang tinggal di Kayamanya, Lorong Mesjid Nurul Falah,
Kampung Wotu, Kabupaten Poso ditangkap Densus 88 pada pukul 11.30 Wita
di Jalan Pulau Sabang, Poso.
Polri menduga S merupakan kurir logistik kelompok Mujahidin
Indonesia Timur, dan membantu menyembunyikan DPO Daeng Koro dan Santoso.
Ia juga diduga sebagai penerima kiriman dana dari luar Sulteng dan
mengurus keuangan kelompok MIT.
Sementara penangkapan berikutnya yakni R alias A yang beralamat di Jalan Pulau Sabang, Poso.
R alias A pernah ikut pelatihan militer di Kabupaten Morowali pada
2007, membantu mengurus pembelian logistik MIT, serta membantu pelarian
Daeng Koro dan Santoso.
Penangkapan selanjutnya adalah H dan istrinya R. "Keduanya
ditangkap di depan SMP 4 Poso pada Sabtu (10/1) pukul 14.15 Wita," kata
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronni F Sompi di Jakarta.
Jenderal bintang dua ini menjelaskan H terlibat dalam pengurusan dana
kelompok MIT dan menyiapkan logistik kawanan teroris di bawah pimpinan
Santoso itu.
"Kalau istri H berperan sebagai penyedia rekening penampung uang hasil pengumpulan dana," katanya.
Empa terduga teroris Poso diperiksa intensif
Minggu, 11 Januari 2015 21:56 WIB