Jayapura (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengagendakan
kunjungan kerja ke kawasan Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, termasuk
bertemu pimpinan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada awal Mei
2015, kata Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Fransen G.
Siahaan.
"Pak Presiden Joko Widodo merencanakan kunjungi Papua, terutama ke
Puncak Jaya, dan akan bertemu dengan sejumlah tokoh masyarakat maupun
adat di sana," ujarnya di Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Ia mengemukakan, berdasarkan informasi yang diterimanya Presiden
Jokowi juga berkeinginan bertemu dan berdialog dengan pimpinan kelompok
garis keras yang kerap kali membuat kekacauan di Puncak Jaya dan
sekitarnya.
Bahkan, Presiden ingin berdialog dengan kelompok yang mengklaim diri
sebagai Organisasi Papua Merdeka (OPM), yaitu kelompok Goliat Tabuni
dan kawan-kawan.
"Bisa saja dalam kunjungan Pak Presiden Jokowi, Goliat Tabuni turun gunung dan menyerah, serta berdialog," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, ia mengemukakan, pihaknya akan
menerima secara baik jika hal itu terjadi. Apalagi, Goliat Tabuni sudah
berusia 60 tahun dan mulai ditinggalkan pengikutnya yang menyatakan
kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jika Goliat Tabuni menyerah, kami akan menerima dengan baik. Saat
ini saja, kami menerima 23 pengikutnya yang telah menyatakan kembali ke
pengkuan NKRI, dan mereka minta dibangunkan delapan honai. Ini tanda
bahwa Goliat sudah ditinggalkan bawahannya," katanya.
Ia menegaskan, kapan pun Goliat Tabuni ingin menyerah atau turun
gunung dan bergabung dengan saudara-saudaranya untuk mengisi
pembangunan, maka tetap diterima dengan tangan terbuka.
"Goliat turun membawa senjata ataupun tidak, kami tetap menerimanya.
Sebab, dia juga warga Indonesia, yang masih beda pandangan dan perlu
dirangkul. Goliat saat ini memegang sekitar 40 pucuk senjata api,"
katanya.
Mengenai kesiapan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Puncak Jaya,
Fransen menyampaikan, pihaknya telah membangun lima helipad sebagai
landasan mendaratnya helikopter, selain persiapan lainnya dengan
berkoordinasi ke Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) dan Panglima TNI
Jenderal TNI Moeldoko.
"Sementara untuk keinginan 23 pengikutnya Goliat Tabuni, agar
dibangunkan honai sudah saya sampaikan ke Kasad, dan beliau telah
memerintahkan kepada kami untuk segera melakukan pembangunan," katanya.
Kasad Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, menurut dia, akan membantu
biaya pembangunan honai tersebut, untuk satu honai dibutuhkan dana
sekira Rp75 juta, dan akan dibangun sebanyak 10 honai dengan melibatkan
badan usaha milik negara (BUMN).
"Waktu saya untuk membangun honai itu hanya sebulan, dan kemarin ada
pihak BUMN menyatakan siap membantu. Tetapi, ada atau tidak ada
bantuan, kami siap bangun, karena itu perintah Kasad dan Panglima TNI
untuk sejahterahkan rakyat," katanya menambahkan.
Presiden Jokowi agendakan bertemu pimpinan OPM
Rabu, 25 Maret 2015 21:39 WIB