Ambon (ANTARA GORONTALO) - Staf maskapai penerbangan Batik Air di Ambon
menerima ancaman bom lewat layanan pesan singkat dari orang yang tidak
dikenal pada Jumat pagi.
Manager Batik Air Ambon Ramly
Makawimbang mengatakan seorang staf bernama Linda menerima pesan ancaman
bom dari nomor telepon genggam 085211686682 pukul 07.08 WIT.
Pesan
singkat "ada bom siap meledak di batik air tgl 17 pagi Amq Jkt" dari
nomor telepon itu juga diterima oleh staf Batik Air di Ambon yang
bernama Yanti pukul 08.12 WIT.
Sementara pesawat Batik Air dengan nomor penerbangan ID 6171 yang
mengangkut 125 penumpang lepas landas dari Bandara Internasional
Pattimura Ambon menuju Jakarta pada Jumat pagi pukul 06.40 WIT.
Ramly mengatakan setelah menerima laporan dari staf perusahaan
mengontak otoritas bandara Internasional Pattimura Ambon dan Bandara
Sultan Hasanuddin Makassar.
Pesawat ID 6171, menurut dia,
diarahkan untuk mendarat darurat di Bandara Internasional Sultan
Hasanuddin, Makassar, dan para penumpang akan dibawa ke ruangan
karantina untuk pemeriksaan.
Pemeriksaan, ia melanjutkan, juga akan dilakukan pada barang-barang bagasi.
"Kami tidak mau mengambil risiko ancaman tersebut sehingga tindakan
mengamankan penumpang diprioritaskan sambil personel gegana Polda Sulsel
mengintensifkan pelacakan di pesawat," katanya.
Dia juga telah melaporkan pesan ancaman tersebut ke Kepolisian Sektor Bandara Internasional Pattimura Ambon.
Salah
satu penumpang Batik Air ID 6171, Pieter Saimima, saat dihubungi dari
Ambon mengatakan dia sedang menjalani karantina setelah mendarat di
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
"Sebenarnya posisi pesawat sudah lewat Makassar. Namun, tiba - tiba
diumumkan bahwa pesawat mendarat darurat di bandara Internasional
Makassar dengan alasan gangguan teknis," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Ambon itu.
Pieter,
yang akan menuju Jakarta untuk
urusan dinas bersama Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Ambon Brury
Nanulaitta, mengatakan setelah mendarat penumpang di arahkan ke ruangan
karantina.
"Kami diperiksa hingga kaus kaki dan dilarang keluar dari ruangan karantina," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa di sela pemeriksaan para penumpang mendapat makanan namun hingga pukul 10.40 WIT belum diizinkan
keluar dari ruangan karantina.
(Catatan editor: keterangan dari penumpang Batik Air ID 6171 bernama Pieter Saimima ditambahkan pukul 10.10 WIB)
Staf Batik Air terima pesan ancaman bom
Jumat, 17 April 2015 13:35 WIB