Pendataan Podes tahun 2021 diharapkan penuhi kebutuhan data pembangunan

Gorontalo (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi  Gorontalo, Mukhamad Mukhanif mengatakan pendataan Potensi Desa (Podes) 2021 sebagai basis data kewilayahan diharapkan mampu menjawab seluruh kebutuhan data pembangunan desa/kelurahan.

"Pendataan Podes 2021 merupakan salah satu pendataan yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik dan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada bulan Juni 2021," ucapnya di Gorontalo, Minggu.

Dijelaskan  jika data Potensi Desa menjadi satu-satunya data berbasis kewilayahan dengan konten dan cakupan yang lengkap.

"Hingga saat ini, pendataan Podes sudah menginjak hari ke-25. Per tanggal 26 Juni 2021 pukul 16.00 WITA, pantuan dari web monitoring menunjukkan 87,19 persen desa/kelurahan/UPT telah terdata," ucap Mukhamad.

Secara rinci, pencapaian pendataan Podes telah menjangkau 640 desa/kelurahan/UPT dari total target 734 desa/kelurahan/UPT di Provinsi Gorontalo.

"Pada web monitoring menunjukkan pelaksanaan pendataan untuk Kabupaten Gorontalo Utara telah selesai 100 persen, Kabupaten Gorontalo 99,51 persen, Kota Gorontalo 98,00 persen, Kabupaten Pohuwato 94,29 persen, Kabupaten Boalemo 91,67 persen," ungkapnya.

Sementara Kabupaten Bone Bolango baru mencapai 52,12 persen, khusus untuk Kabupaten Bone Bolango kata Mukhamad mengalami sedikit kendala sinyal internet sehingga mempengaruhi proses pengiriman data, namun secara pendataan lapangan sudah selesai dilaksanakan.

"Tahapan selanjutnya setelah kegiatan pendataan lapangan adalah pemeriksaan data yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2021, BPS akan melakukan tahap evaluasi serta konfirmasi data. Hal tersebut diperlukan, oleh karena data yang masuk belum sepenuhnya 'clean'," kata dia.

Ia menambahkan, proses pendataan cukup lancar karena adanya dukungan Gubernur dan Bupati/Walikota dengan mengkoordinasikan ke jajaran aparat camat dan kades/lurah.

Podes mengumpulkan berbagai macam data diantaranya, demografi, infrastuktur pendidikan, kesehatan, jalan, potensi ekonomi, pertanian, konflik, budaya dan lainyya.

Selain mendapatkan data kewilayahan tingkat desa data Podes juga digunakan oleh Kemenkeu sebagai dasar penghitungan Indeks Kesulitan Geografis.