Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Indonesia mengecam aksi penculikan
dan penyanderaan yang dilakukan kelompok bersenjata terhadap dua warga
sipil Indonesia asal Papua.
"Kita mengecam keras adanya tindakan seperti ini. Ini kembali
menunjukkan bahwa adanya kelompok bersenjata itu mengancam keselamatan
masyarakat," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha
Nasir di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, dua orang WNI bernama Sudirman dan Badar, disandera sejak Jumat (11/9) pekan lalu oleh kelompok bersenjata.
Kedua WNI itu dibawa dari Keerom, Papua, ke Vanimo, Papua Nugini.
Menurut Arrmanatha, Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Papua
Nugini sedang bekerja sama untuk menangani kasus penyanderaan oleh
kelompok bersenjata, yang sekarang masih berada di Papua Nugini.
"Sejak terjadi penculikan ini, Konsul Indonesia di Vanimo telah
bekerja sama erat dengan otoritas di sana (Papua Nugini) dan juga pihak
Kepolisian kita di sini. Isu ini mendapat perhatian tinggi dari
Pemerintah Papua Nugini," ujar dia.
Dia menyebutkan perwakilan pemerintah Papua Nugini saat ini sedang
melakukan pembicaraan dengan kelompok bersenjata penyandera dua WNI.
"Informasi yang kita pegang dari pihak tentara PNG (Papua Nugini),
mereka sudah melakukan kontak dengan pihak penyandera. Mereka sedang
persuade (membujuk) dan menguber para penyandera untuk bisa membebaskan
para sandera. Untuk sampai saat ini, upaya itu masih dilakukan," ungkap
dia.
Dia menekankan bahwa kedua WNI diculik oleh kelompok bersenjata itu
ketika berada di wilayah Papua, tepatnya di Keerom, dan kemudian dibawa
ke wilayah Papua Nugini, di Vanimo.
"Kedua sandera diambil dari Papua dan dibawa lari ke Papua Nugini.
Tindakan (penculikan) ini tidak terjadi di Papua Nugini, tetapi di
Papua," jelas dia.
Terkait dengan upaya pembebasan dua WNI, Jubir Kemlu RI itu
menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia pada prinsipnya tetap akan
menghormati hukum dan peraturan yang berlaku di Papua Nugini.
"Fokus kita adalah melakukan penyelamatan kedua WNI. Namun,
Indonesia akan tetap menghormati Papua Nugini dan kita tidak akan
sembarang masuk ke wilayah Papua Nugini. Kita menghargai bahwa hal ini
berada di wilayah kedaulatan Papua Nugini," tegas dia.
"Mereka juga sudah menyampaikan bahwa mereka sedang berupaya melakukan pembebasan dua WNI itu," lanjut Arrmanatha.
Terkait dengan upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia, dia
menyebutkan bahwa pasukan TNI sudah berada dan bersiap di daerah
perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini, dan akan segera bergerak
membantu bila diminta oleh pihak Papua Nugini.
"TNI sudah siap di border (perbatasan) bila sewaktu-waktu
dibutuhkan. Dalam hal ini, kita juga sudah memberi bantuan dalam hal
teknik. Kita sudah menekankan kepada Pemerintah Papua Nugini bahwa
apapun yang dibutuhkan, Indonesia siap memberi bantuan," kata dia.
Pemerintah Indonesia kecam penyanderaan warga sipil Papua
Kamis, 17 September 2015 16:48 WIB