Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyarankan
jemaah haji Indonesia untuk melaksanakan ibadah melontar jumrah sesuai
arahan jadwal yang telah disampaikan petugas yakni pada pagi setelah
Subuh atau sore hari selepas Ashar hingga menjelang Maghrib.
"Saya selaku Amirul Haj mennyarankan jemaah haji menaati jadwal
(melontar jumrah), yaitu pada pagi setelah Subuh atau sore mendekati
Maghrib," kata Menag Lukman melalui keterangan tertulisnya yang diterima
Antara, Jumat.
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Agama, Panitia Penyelenggara
Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyampaikan jadwal melontar jumrah
kepada ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu, yakni pada waktu
setelah Subuh dan sore hari mendekati Magrib.
Terkait dengan adanya korban anggota jemaah haji asal Indonesia
dalam kecelakaan berdesakan Jalan Arab 204, Mina Arab Saudi, Lukman
mengatakan hal tersebut terjadi di luar jadwal melontar jumrah jemaah
haji Tanah Air.
"Insiden maut yang menewaskan ratusan jemaah itu juga berada di luar
jalur yang seharusnya dilalui jemaah haji Indonesia ke lokasi melempar
jumrah (Jamarat)," ujarnya.
Selain bertujuan untuk pengaturan arus, lanjut dia, waktu melempar
jumrah yang disediakan juga sudah mempertimbangkan aspek suhu panas
udara di Mina.
"Dengan demikian, jemaah terhindar dari desak-desakan dan ketidaknyamanan di jamarat," ucapnya.
Adanya insiden maut di jalur yang diperuntukan bagi jemaah haji
Mesir dan negara-negara Afrika lainnya tersebut, ujar Menag, hendaknya
memberikan pelajaran agar jemaah tidak tergesa-gesa menjalani salah satu
ritual wajib haji tersebut, terlebih jalan 204 bukanlah jalur resmi
jemaah haji Indonesia.
"Tapi ada kemungkinan mereka tersesat atau terbawa arus kuat ke satu
titik, sehingga tidak tahu arah dan masuk ke jalur yang bukan
semestinya," tutur Menag.
Usai insiden, PPIH Arab Saudi kini menempatkan petugas-petugas di
simpul-simpul persimpangan jalan menuju Jamarat. Petugas akan memandu
arah jalan jemaah agar tidak terbawa atau tersesat ke jalur yang bukan
diperuntukkan bagi jemaah Indonesia.
Mengenai kesimpangsiuran informasi mengenai korban dari Indonesia,
Menag menyayangkan hal tersebut. Dia pun berharap semua pihak menahan
diri dan tidak menyebarluaskan informasi yang tidak akurat yang tidak
jelas sumbernya.
Sesuai data resmi yang ada di tangan PPIH Arab Saudi, sampai Kamis
malam ada tiga anggota jemaah asal Tanah Air yang wafat dalam insiden
maut di Mina. "Jadi masyarakat tidak perlu resah, pada saatnya nanti
kalau kita dapat informasi lain akan diupdate. Mudah-mudahan hanya tiga
ini dan tidak ada tambahan lagi," kata Menag.
Menag sarankan jemaah lontar jumrah sesuai jadwal
Jumat, 25 September 2015 15:20 WIB