Beirut (ANTARA GORONTALO) - Para laskar ISIS maju mendekati kota kedua
terbesar di Suriah, Aleppo, padahal selama sepekan terakhir Rusia
melancarkan serangan udara yang diklaim Moskow ditujukan untuk menghajar
kelompok militan itu.
ISIS juga diuntungkan ketika pasukan
pemerintah yang didukung serangan udara Rusia dan para pejuang syiah
Hizbullah Lebanon, menggempur posisi-posisi pemberontak Suriah di barat
lalu Suriah di mana tidak ada ISIS di sini.
Barat menuduh
mayoritas serangan Rusia menyasar pasukan pemberontak, bukan ISIS, demi
mempertahankan kekuasaan Presiden Bashar al-Assad.
Militan-militan
ISIS mencapai posisi terdekatnya ke Aleppo di Suriah utara Jumat
pagi-pagi buta setelah berjam-jam bertempur sengit dengan lawan-lawan
dari oposisi penentang Assad, kata Observatorium HAM Suriah seperti
dikutip AFP.
"Lusinan kombatan terbunuh di kedua belah pihak," kata Rami Abdel Rahman dari Observatorium HAM Suriah.
Dia
mengatakan ISIS mengusir para pemberontak penentang Assad dari Tall
Qrah, Tall Soussin, Kafar Qares dan basisnya di Madrasat al-Mushat.
Pendudukan
oleh ISIS itu membuat ISIS sudah 20 km dari garis depan di masukan
pasukan Assan mengambil posisi, termasuk zona industri Sheikh Najjar.
"ISIS
tidak pernah sedekat ini ke kota Aleppo, dan ini adalah gerak maju
terbesarnya ke ibu kota perdagangan Suriah ini," kata Abdel Rahman.
Dibombardir Rusia, ISIS malah maju kuasai Aleppo
Jumat, 9 Oktober 2015 21:34 WIB