Kuala Lumpur (ANTARA GORONTALO) - Indonesia dan Malaysia menandatangani
piagam pembentukan Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit (CPOPC) di
Kuala Lumpur, Sabtu.
Kesepakatan itu ditandatangani oleh Menko Bidang Maritim dan
Sumberdaya Rizal Ramli dan Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia
Datuk Amar Douglas Uggah Embas yang disaksikan Presiden Joko Widodo
(Jokowi) dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.
CPOPC bertujuan mempromosikan, membangun dan memperkuat kerja sama
industri minyak kelapa sawit dengan negara-negara anggota, untuk
menjamin kontribusi industri tersebut terhadap pembangunan ekonomi serta
kemakmuran rakyat.
Dewan tersebut akan berperan mempromosikan pengembangan industri
kelapa sawit di kalangan parapihak di negara produsen, mendorong
kesejahteraan petani kecil, dan membangun serta membentuk kerangka
global minyak sawit yang berkelanjutan.
CPOPC juga mempromosikan kerja sama dan investasi dalam membangun
kawasan industri minyak kelapa sawit yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan serta mengatasi hambatan dalam perdagangan komoditas
tersebut.
Selain Indonesia dan Malaysia sebagai negara-negara pendiri, anggota
CPOPC terbuka bagi semua negara penghasil kelapa sawit, termasuk
Brasil, Kolombia, Thailand, Ghana, Liberia, Nigeria, Papua Nugini,
Filipina dan Uganda.
Untuk operasi awal CPOPC, Indonesia dan Malaysia berkontribusi
masing-masing 5 juta dolar Amerika Serikat (AS) sebagai dana awal.
Sekretariat CPOPC ini akan berlokasi di Jakarta.
Kedua menteri juga mengajukan usulan Kerangka Global Prinsip-prinsip
Minyak Kelapa Sawit Berkelanjutan (Ecology Welfare of Palm Oil
Producing atau e+POP).
e+POP memiliki sembilan prinsip yang mempertimbangkan hukum dan
aturan berkaitan dengan pembangunan berkelanjutan, yang akan memperkuat
citra dan mempromosikan sisi positif minyak sawit.
Indonesia-Malaysia bentuk Dewan Penghasil Minyak Sawit
Sabtu, 21 November 2015 19:54 WIB