Gorontalo (ANTARA) - Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Provinsi Gorontalo Mukmin Badu meminta pemerintah daerah, untuk memberi perhatian pada pengembangan desa wisata.
“Banyak desa di Gorontalo yang memiliki potensi untuk wisata, namun belum dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya di Gorontalo, Selasa.
Menurutnya setiap desa memiliki keunikan dan kelebihan masing-masing, yang dapat dikemas untuk memenuhi kebutuhan pasar pariwisata.
“Di sini peran pemda sangat penting untuk membantu masyarakat desa dalam mengembangkan potensinya. Potensi alam harus didukung potensi SDM yang mumpuni juga,” kata Mukmin.
Beberapa hal yang perlu mendapat sentuhan pemda misalnya terkait pengembangan SDM di desa, serta fasilitas pendukung di homestay.
“Banyak wisatawan manca negara lebih suka menginap di desa, mereka ingin menyatu dengan penduduk lokal. Itu sebabnya warga pegiat wisata perlu mendapat dukungan dari pemda untuk meningkatkan kapasitasnya atau misalnya memberbaiki akses jalan menuju desa wisata,” katanya.
Provinsi Gorontalo memiliki sejumlah desa wisata yang potensial dan menjadi incaran wisatawan lokal dan manca negara, diantaranya Desa Bongo di Kabupaten Gorontalo dan Desa Lonuo di Kabupaten Bone Bolango.
Desa Bongo menonjolkan wisata religi Bubohu di Kecamatan Batudaa Pantai, serta meraih juara dua nasional untuk kategori Desa Wisata Berkembang pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Sedangkan Desa Lonuo di Kecamatan Tilongkabila meraih juara tiga kategori homestay dalam ADWI 2022 yang digelar oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Gorontalo juga memiliki desa wisata lainnya seperti Desa Ilomata, Desa Pangi, dan Desa Poduwoma di Kabupaten Bone Bolango, yang menonjolkan wisata di sungai.
Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengapresiasi semangat warga desa, untuk mengembangan potensi pariwisatanya.
Ia mengungkapkan, Bone Bolango memiliki potensi desa wisata beragam mulai dari wisata sungai, hutan, hingga bahari.