Gorontalo (ANTARA) - Omset penjualan buah kelapa di sejumlah pasar tradisional Kota Gorontalo dan Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengalami penurunan.
"Hampir sebulan ini penjualan menurun. Biasanya penjualan buah kelapa mencapai 500 buah per hari. Namun kini berkurang menjadi 200 buah per hari," kata pedagang buah kelapa di pasar tradisional Kota Gorontalo Atik, Senin.
Harga buah kelapa dijual antara Rp3 ribu hingga Rp5 ribu per buah tergantung ukuran.
"Rata rata pembeli adalah ibu rumah tangga maupun pelaku usaha kecil dan menengah yang menjadikan buah kelapa sebagai bahan baku pembuatan kue maupun makanan lain," katanya.
Ia mengatakan, biasanya menampung 10 ribu buah kelapa dalam sepekan yang dipasok dari petani. Namun kini berkurang karena penjualan turun.
"Saya belum berani memasok banyak karena turunnya penjualan," kata Atik.
Pedagang lain di pasar tradisional Gorontalo Utara, Herman, mengaku penjualan kelapa mengalami penurunan sebab konsumen banyak yang beralih ke santan kemasan.
Rata rata konsumen buah kelapa di pasar adalah pelaku usaha seperti penjual kue maupun makanan siap saji diantaranya sebagai pelengkap pembuatan nasi kuning, kari ayam maupun ikan.
"Seiring adanya pilihan santan kemasan, pembeli kelapa utuh di pasar juga turun. Namun tetap ada pembeli meski jumlahnya berkurang," kata Herman.
Ia memasok kelapa dari petani lokal seharga Rp1.000 hingga Rp1.500 per buah.
"Di tingkat petani, harga buah kelapa untuk bahan baku santan memang tergolong murah. Kalau di pasar sekitar Rp3 ribu hingga Rp6 ribu per butir tergantung umur buah kelapa dan ukurannya," kata Herman pula.
Meski menurun namun pembeli tetap ada, karena buah kelapa tetap diandalkan sebagai bahan tambahan pada makanan dengan varian santan yang menambah cita rasa khas.***
Omset penjualan kelapa di Gorontalo turun
Senin, 31 Juli 2023 19:04 WIB