"Kita (pemerintah daerah, red.) telah menggelar rapat terpadu dan membentuk tim pencegahan dan penanganan dampak kekeringan yang melanda saat ini. Saya ingin hasil tersebut dapat ditindaklanjuti dengan sosialisasi pencegahan karhutla yang dilakukan secara masif," kata dia di Gorontalo, Rabu.
Ia meminta seluruh ASN di lingkungan pemerintahan daerah setempat untuk melakukan sosialisasi mencegah karhutla mulai dari tingkat kabupaten hingga dusun.
"Sampaikan kepada seluruh masyarakat untuk tidak membakar sembarangan. Hindari membakar sampah apalagi di dekat pemukiman. Hindari membakar lahan kosong mengingat rumput kering dan tiupan angin kencang membuat api mudah merayap ke mana saja," kata dia.
Ia mengingatkan bagi perokok agar tidak membuang puntung rokok yang masih menyala secara sembarangan.
"Kita lakukan langkah saling mengingatkan, karena titik-titik api terlihat di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Atinggola, Tomilito, Kwandang. Saya tidak ingin ada titik api muncul di kecamatan lain," katanya.
Ia berharap, pemerintah desa memanfaatkan berbagai sarana untuk menyampaikan upaya pencegahan karhutla, baik melalui pengeras suara di rumah-rumah ibadah, kantor desa, balai pertemuan, posyandu, puskesmas, dan sarana terdekat lainnya yang akan memudahkan penyampaian upaya pencegahan ini ke masyarakat.
Selain edukasi terkait pencegahan dan penanganan karhutla di wilayah rawan, tim terpadu yang telah dibentuk juga akan melakukan pelatihan tentang cara melakukan pemadaman api.
Hal itu, kata dia, penting mengingat beberapa teknik pemadaman sebagai bentuk penanganan perlu diketahui masyarakat.
Ia berharap, imbauan terkait pencegahan karhutla dapat diketahui secara luas oleh masyarakat secara merata di 123 desa dan 11 kecamatan di daerah tersebut.