Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Delegasi bisnis dari Kadin Mekkah menyatakan
kesiapan untuk mendorong kerja sama ekonomi antara Arab Saudi dan
Indonesia melalui berbagai mekanisme termasuk diantaranya dengan skema
investasi.
Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin, kesiapan itu
disampaikan dalam kunjungan delegasi bisnis tersebut ke Kantor Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan investor Arab Saudi yang
hadir terdiri dari berbagai sektor di antaranya sektor hotel dan
pariwisata, perdagangan besar, industri makanan, konstruksi, restoran,
perdagangan kopi dan bahan bangunan.
"Sektornya cukup beragam dan memiliki peluang yang cukup prospektif untuk dapat menanamkan modalnya di Indonesia," katanya.
Hal itu dikatakan Franky lantaran nilai investasi Arab Saudi ke Indonesia yang masih kecil.
BKPM mencatat, dalam periode 2010-2015 nilai investasi Arab Saudi ke
Indonesia tercatat mencapai 34 juta dolar AS yang berarti 0,02 persen
dari total investasi yang masuk ke Indonesia dalam kurun waktu tersebut.
"Nilai ini masih sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi yang dapat dilakukan," katanya.
Franky menambahkan, dalam enam tahun terakhir realisasi investasi
yang masuk dari Arab Saudi lebih dari separuhnya masuk di sektor
industri kimia dan farmasi.
"Kami akan terus mendorong investor Arab Saudi untuk menanamkan
modalnya di bidang real estate, hotel dan pariwisata, pembangkit
listrik, kilang migas dan energi terbarukan," lanjutnya.
Franky mengemukakan, pihaknya telah menetapkan Timur Tengah sebagai
salah satu kawasan prioritas dan akan terus mendorong realisasi dari
komitmen yang telah masuk tersebut.
Dia menyebutkan potensi investasi dari Timur Tengah menurut data FDI
Market rata-rata per tahun ke dunia sebesar 25 miliar dolar AS (setara
Rp347 triliun, dengan kurs Rp13.900).
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM Himawan Hariyoga yang
menerima delegasi bisnis Kadin Mekkah tersebut menyampaikan bahwa tim
pemasaran BKPM akan memfasilitasi investor Timur Tengah khusus Arab
Saudi yang akan menanamkan modalnya di Indonesia.
"Kami telah menyampaikan penyederhanaan perizinan yang telah
dilakukan oleh BKPM, seperti layanan PTSP pusat, layanan izin investasi
tiga jam, serta kemudahan investasi langsung konstruksi," pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Utusan Presiden RI untuk Timur
Tengah Alwi Shihab, Ketua Kadin Mekkah serta perwakilan dari Kementerian
Luar Negeri serta tim marketing officer wilayah Timur Tengah.
Dalam catatan BKPM, selama ini negara-negara Timur Tengah masih
berada di papan tengah daftar peringkat negara-negara yang menanamkan
modalnya di Indonesia.
Apabila merujuk pada data rencana investasi yang dirilis BKPM
periode Januari-Desember 2015, Iran menempati peringkat ke delapan
dengan nilai rencana investasi Rp50 triliun, Yordania di peringkat ke16
dengan nilai investasi Rp3,3 triliun, Uni Emirat Arab berada di
peringkat ke 19 dengan nilai rencana investasi Rp2,5 triliun kemudian
Saudi Arabia menempati peringkat ke 22 dengan nilai Rp1,6 triliun baru
diikuti oleh negara-negara Timur Tengah lainnya.
Kadin Mekkah siap dorong kerja sama Indonesia-saudi
Senin, 2 Mei 2016 21:26 WIB