London (ANTARA GORONTALO) - 16 wartawan Prancis mengunjungi Jakarta, Pulau
Seribu, Bandung dan Bali selama delapan hari dari tanggal 29 April
sampai 6 Mei.
Wartawan dari berbagai media Prancis itu didampingi Eka Moncarre,
Country Manager Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) di Paris dan
Hermeline Esther Polhaupessy dari KBRI di Paris.
Eka Moncarre, warga Prancis asal Indonesia, kepada Antara London,
Jumat, mengatakan famtrip itu digunakan sebagai barter karena wartawan
Prancis mempublikasikan Indonesia di dalam majalah,koran,dan publikasi
lainnya.
Eka Moncarre mengatakan sebanyak 16 wartawan dan blogger dengan pemilihan seleksi yang cukup serius.
Anna David, wartawan Koran Courrier de Gironde,Bordeaux mengatakan Indonesia adalah negara yang kontrast dan konstant.
"Saya beruntung bisa mengunjungi Bandung dengan orang-orang yang ramah dan beragam," ujarnya.
Jakarta,
menurut Anna, merupakan kota metropolitan yang berkembang pesat dan
dinamis, sedangkan Bali dengan puranya yang indah serta ladang padi
begitu menawan menjadi perhatian peserta famtrip.
"Satu hal yang pasti, Indonesia adalah negara yang wajib dikunjungi oleh semua orang".
Wartawan lainnya yang ikut dalam famtrip, Evelyne Dreyfus, dari
majalah "Tout pour les femmes" dan JFM Radio mengungkapkan Indonesia
mempunyai wilayah yang begitu luas dan suku bangsa yang begitu beragam.
Evelyne mengaku menemukan lebih dari sekedar perjalanan tapi juga
memberikannya makna tentang kemanusiaan dan sosiologi yang sangat
menarik, dimana ada perbedaan antara kota besar di Jakarta dengan
populasi yang besar dan alam yang indah dan bervariasi di daerah lain.
"Pariwisata Indonesia harus tetap dijaga supaya tidak rusak oleh pariwisata bersifat massal, ujar Evelyne Dreyfus.
Wartawan freelance dan blogger founder Bestglobe.fr, Olivier Noyer
mengakui fam trip yang diikutinya merupakan delapan hari dengan program
yang cukup padat dan menakjubkan untuk menjelajahi sedikit Jawa dan
Bali.
Walaupun hanya sedikit tempat yang dilihat karena waktu yang singkat, begitu banyak yang mereka nikmati.
"Saya mendapatkan pengalaman emosional yang tidak bisa dilupakan seperti dari konser musik angklung Mang Udjo," ujarnya.
Selain pertunjukan tari Kecak di pura Uluwatu di Bali. dirinya sangat
tersentuh dengan tempat yang indah di Indonesia, ujarnya menambahkan
bahwa ia meninggalkan Indonesia dengan satu keinginan untuk kembali lagi
menjelajahi dan menikmati keindahan alam dan kebudayaan di daerah lain
dari negeri yang sangat memikat ini, "Wonderful Indonesia".
Direktur Pengembangan Pasar Eropa,Timur Tengah, Amerika dan Afrika,
Kemenpar, Nia Niscaya,mengungkapkan Famtrip adalah salah satu strategi
menjaring kunjungan wisman Prancis ke Indonesia. Selain mengikuti
bursa-bursa wisata yang ada di Prancis bekerja sama dengan KBRI di Paris
dan dibukanya Perwakilan VITO di Paris.
Diharapkannya tahun 2016 ini sektor pariwisata dapat menarik 12 juta
pengunjung mancanegara dan menambah setidaknya 12,7 miliar dolar AS
devisa bagi bangsa. Selain menduniakan tagline Wonderful Indonesia ke 11
negara prioritas maka Indonesia juga melakukan pendekatan melalui
kuliner, ujar Nia Niscaya.
Kementrian Pariwisata menargetkan kunjungan wisatawan Prancis ke
Indonesia tahun ini mencapai 250.000 orang dibandingkan tahun lalu yang
hanya 210.000 orang wisatawan.
Pasar wisatawan Prancis untuk Eropa jumlahnya kedua terbesar
setelah Inggris. Itu sebabnya selain mengadakan Famtrip untuk tour
operator Prancis, tahun 2016 ini kementerian juga mengadakan famtrip
untuk media umum termasuk blogger dan juga media minat khusus.
Diharapkan 16 media Prancis yang diundang dapat menuliskan tentang
destinasi wisata di Indonesia bagi pembacanya karena selain Bali.
Indonesia juga melakukan promosi "Wonderful Indonesia" dengan menaruh
iklan billboard di depan gedung galleries Lafayette, di kota Paris
selama sebulan.
Indonesia juga sudah membuka kantor perwakilan
pariwisata Visit Indonesia Tourism Office (VITO) di dekat Musee du
Luxembourg dan menunjuk Eka Moncarre untuk mempromosikan dan menjaring
wisatawan dari negara itu berwisata ke Indonesia.
Wartawan Prancis akui "Wonderful Indonesia"
Jumat, 13 Mei 2016 13:11 WIB