Beirut (ANTARA GORONTALO) - Komandan utama Hizbullah Mustafa Badreddine tewas
dalam serangan di Suriah, kata kelompok Syiah Lebonan itu, Jumat,
tentang pukulan telak terhadap lembaga dukungan Iran itu setelah
panglima militernya tewas pada 2008.
Badreddine (55) adalah salah satu pejabat tinggi di kelompok
tersebut dan sebagaimana dugaan pemerintah Amerika Serikat bahwa yang
bersangkutan bertanggung jawab atas operasi militer Hizbullah di Suriah,
yang bertempur melawan Presiden Bashar Al Assad.
Kematian Badreddine, saudara ipar mendiang komandan militer
Hizbullah Imad Moughniyah, adalah kehilangan terbesar bagi Hizbullah dan
Iran di Suriah, meskipun militer Rusia campur tangan mendukung Bashar
dan sekutunya.
Hizbullah kehilangan sedikit-dikitnya empat tokoh utama sejak
Januari 2015 dan sejumlah pejabat tinggi Iran juga tewas, baik dalam
pemberontakan di Suriah maupun serangan di Israel.
Hizbulah menyatakan bahwa Badreddine tewas dalam ledakan besar yang
menyerang salah satu basis militernya di dekat bandar udara Damaskus dan
penyelidikan masih berlangsung apakah dia tewas karena serangan udara,
serangan peluru kendali, dan bombardir artileri.
Kelompok itu tidak menyebutkan, kapan dia tewas.
Stasiun televisi Lebanon Al Mayadeen sebelumnya melaporkan bahwa dia
tewas dalam serangan yang dilakukan oleh Israel yang menyasar
target-target Hezbollah di Suriah dalam beberapa waktu selama konflik
tersebut dimulai pada 2011.
Sejauh ini, tidak ada pernyataan tanggung jawab dari pasukan Israel
yang menganggap Hezbollah sebagai musuh utamanya dan mengkhawatirkan
bahwa mereka memasuki perbatasan Suriah dan memperoleh persenjetaan
lebih canggih.
Hizbullah, kelompok yang menguasai gerakan politik dan militer
Lebanon, kekuatannya meningkat sejak memaksa Israel mengakhiri
pendudukannya selama 22 tahun di wilayah selatan Lebanon pada 2000.
Pihaknya berjuang dalam peperangan selama 34 hari pada 2006, perang
terbesar terakhir mereka.
Saat ditanya pewawancara Radio Israel tentang keterlibatan pasukan
Israel, Menteri Sekretaris Kabinet Zeev Elkin, orang kepercayaan Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu menolak memberikan komentar.
Yaakov Amidor, seorang mantan penasihat keamanan nasional Perdana
Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa tewasnya Badreddine
merupakan kabar baik bagi Israel namun menghentikan ucapan singkat bahwa
Israel bertanggung jawab.
"Ini bagus bagi Israel. Israel tidak mesti bertanggung jawab atas
serangan itu. Kami tidak tahu jika Israel bertanggung jawab," katanya
kepada Radio Angkatan Darat Israel.
"Ingat, bahwa operasi tersebut di Suriah hari ini banyak pembenci tanpa Israel," katanya.
"Namun, dari pandangan Israel, banyak orang berpengalaman, seperti
Badreddine yang hilang dari daftar pencarian, lebih bagus," katanya
menambahkan.
Departemen Keuangan AS dalam penyataannya menjelaskan sanksi
terhadap Badreddine tahun lalu bahwa dia memperkirakan bertanggung jawab
atas operasi militer di Suriah sejak 2011 dan dia mendampingi pemimpin
Hizbullah Sayyid Hasan Nashrallah dalam pertemuan koordinasi strategis
dengan Bashar di Damaskus.
Pada pengumuman kematiannya, Hizbullah mengutip pernyataan
Badreddine bahwa dia pulang dari kemenangan Suriah atau sebagai martir.
Foto yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut menunjukkan senyumnya dan
mengenakan kamuflase topi bisbol.
Televisi Hizbullah Al Manar menyatakan bahwa dia akan dimakamkan
pada pukul 17.30 waktu setempat (14.30 GMT) di wilayah selatan kota
satelit Beirut.
Membalas
Badreddine divonis hukuman mati di Kuwait atas perannya dalam
serangan pada 1983. Dia melarikan diri dari penjara di Kuwait setelah
Irak di bawah kepemimpinan Saddam Hussein menginvasi negara tersebut
pada 1990.
Pembebasannya dari penjara di Kuwat merupakan sala satu dari
permintaan yang diajukan para pembajak pesawat TWA pada 1985 dan
pembajak pesawat Kuwait Airways pada 1988.
Selama beberapa tahun, Badreddine mendalangi beberapa operasi
militer melawan Israel dari Lebanon dan negara-negara lain serta
berhasil melarikan diri dari penangkapan pemerintah Arab dan Barat.
Badreddine juga salah satu dari lima anggota Hezbollah yang didakwa
oleh pengadilan khusus Lebanon yang didukung PBB pada 2005 atas
pembunuhan negawaran Rafik Al Hariri.
Kelompok tersebut menolak semua keterlibatan dan menyatakan bahwa tuduhan tersebut bermotifkan politis.
Departemen Keuangan AS juga menyatakan bahwa dia memimpin serangan
darat Hizbullah di Kota Al Qusayr, Suriah, pada 2013, sebagai serangan
parah dalam peperangan saat pejuang Hezbollah dikalahkan pemberontak
Suriah di wilayah dekat perbatasan Suriah-Lebanon.
Sekitar 1.300 pejuang Hizbullah diperkirakan tewas dalam konflik di
Suriah, termasuk sejumlah pejuang terkemuka Samir Qantar dan Jihad
Moughniyah, putra dari Imad Moughniyah, yang tewas dalam serangan
terpisah pasukan Israel tahun lalu.
Hizbullah bertanggung jawab atas dua kasus tersebut, meskipun
insiden tersebut melibat dua pihak yang berupaya menghindari terulangnya
peperangan pada 2006 yang dituntut hukuman berat di Israel dan Lebanon.
Hizbullah menuduh Israel menewaskan Moughniyah pada 2008 dalam serangan bom di Damaskus, demikian Reuters melaporkan.
Komandan utama Hizbullah tewas di Suriah
Jumat, 13 Mei 2016 21:50 WIB