Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo, Suryono mengatakan kontribusi alokasi APBN sebagai salah satu sumber pembiayaan dalam perekonomian Gorontalo cukup signfikan.
"Ini tampak pada pagu total DIPA 2016 yang dikelola di daerah ini, yang meningkat 2,38 persen atau dari 4,15 triliun pada triwulan I 2015 menjadi 4,25 triliun rupiah saat ini," Katanya di Gorontalo, Selasa.
Menurutnya kinerja realisasi triwulan I 2016 tercatat 11,83 persen, lebih baik dibanding triwulan sebelumnya sebesar 8,19 persen dari pagi DIPA 2015.
Peningkatan alokasi APBN di Provinsi Gorontalo tercermin dari alokasi pagu anggaran, diantaranya pagu belanja pegawai yang naik 15,3 persen dibanding triwulan I 2015.
Selain itu pagu belanja barang dan jasa juga naik 34,17 persen dari pagu triwulan I 2015.
"Ini disebabkan oleh adanya peningkatan UMP dan belanja barang dan jasa dalam rangka program upsus pertanian," ungkapnya.
Di sisi lain pagu belanja modal turun 6,66 persen dari triwulan I 2015, serta pagu belanja bantuan sosial turun 94,72 persen.
Ia menjelaskan penurunan pagu disebabkan adanya pengalihan anggaran belanja modal, yang awalnya dikelola pemerintah daerah menjadi dikelola pemerintah pusat.
Ia menambahkan, ditinjau dari sisi besarannya komposisi belanja tidak terdapat banyak perubahan dibanding triwula sebelumnya.
"Masih didominasi oleh belanja modal 43,14 persem atau sekitar 1,8 miliar rupiah,"imbuhnya.
Sedangkan belanja barang dan jasa 22,25 persen atau Rp1,4 miliar, belanja pegawai 22,25 persen atau Rp945 miliar, serta belanja bantuan sosial 0,36 persen atau Rp15,12 miliar.
"Dari keseluruhan pagu 2016, tercermin bahwa pemerintah Provinsi Gorontalo memberikan perhatian lebih pada pembangunan infrastruktur," ujarnya.