Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara
mengatakan dirinya menyambut positif adanya wacana penggabungan antara
Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan Radio Republik Indonesia (RRI)
yang akan dituangkan dalam UU.
"Saya positif. kalau melihat perkembangan di dunia televisi dan
radio ini kan digabung, seperti NHK, BBC," katanya di Jakarta, Kamis.
Hal itu menanggapi pertanyaan terkait wacana untuk menggabungkan
Radio Republik Indonesia (RRI), Televisi Republik Indonesia (TVRI) dan
Perum LKBN Antara dalam satu rancangan undang-undang.
Menurut dia, baik TVRI maupun RRI yang merupakan lembaga penyiaran
publik memiliki tugas untuk menyebarkan informasi dan hiburan yang sehat
ke masyarakat langsung. Karena keduanya memiliki infrastruktur yang
mampu menjangkau ke masyarakat luas.
Ia mengatakan, saat ini masih menunggu naskah Rancangan
Undang-Undang tentang Radio Televisi Republik Indonesia (RTRI) dari DPR.
Sementara terkait Antara, Menteri Menkominfo mengatakan belum
mengetahui seperti apa nantinya bila digabungkan. Hal ini mengingat
Antara merupakan kantor berita yang menyediakan konten berita untuk
media sehingga berbeda dengan TVRI dan RRI yang merupakan lembaga
penyiaran publik.
Sebelumnya, Pengamat Pemantau Regulasi dan Regulator Media (PR2
Media) Puji Rianto menyampaikan hal senada. Ia menilai penggabungan
Televisi Republik Indonesai (TVRI) dengan Radio Republik Indonesia (RRI)
akan memperkuat layanan publik dalam memberikan informasi dan hiburan
yang sehat dan mendidik kepada masyarakat.
Selain itu akan memberikan efisiensi dalam memberikan layanan penyebaran informasi dan hiburan kepada masyarakat.
Sementara itu, TVRI dan RRI berbeda ranah dengan Kantor Berita
Antara sehingga tidak perlu turut digabungkan. Hal ini mengingat Antara
bukan LPP seperti TVRI dan RRI.
Ia mengatakan, Antara dibutuhkan untuk memasok informasi yang akurat
dan faktual ke berbagai media. "Penting adanya Kantor Berita dalam
konteks saat ini," katanya.
Menkominfo sambut positif wacana penggabungan TVRI-RRI
Kamis, 9 Juni 2016 18:20 WIB