Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Pasukan gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam
Satuan Tugas (Satgas) Tinombala masih mengejar 18 anak buah Santoso,
pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), setelah menangkap
istri Santoso, Jumiatun alias Umi Delima, pada Sabtu (23/7).
"Kami masih fokus mengejar 18 DPO lainnya," kata Kepala Divisi Humas
Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Senin.
Kedelapan belas orang dalam Daftar Pencarian Orang itu termasuk
Basri dan istrinya, yang berhasil melarikan diri saat baku tembak dengan
Satuan Tugas yang menewaskan Santoso dan Muchtar.
Boy mengimbau anggota kelompok Santoso menyerahkan diri ke polisi.
Meski
belum awa wacana pemberian amnesti bagi anggota kelompok Santoso, ia
mengatakan, mereka yang menyerahkan diri akan mendapat perlakuan yang
berbeda dengan mereka yang ditangkap.
"Saya belum bisa menjamin hal itu (amnesti) ya karena tentu ada
aspek-aspek hukum yang harus ditegakkan. Tentu berbeda (perlakuan)
antara orang yang ditangkap dengan orang yang menyerahkan diri atau
dengan kesadarannya bertemu menghadap petugas mengakui segala
kekeliruan. Itu berbeda," katanya.
Umi Delima alias Ipaalias Latifah alias Bunga alias Ade alias Askia
menyerahkan diri ke aparat Satgas Operasi Tinombala pada Sabtu (23/7)
difasilitasi petani di Poso.
Satgas Tinombala masih buru 18 anak buah Santoso
Senin, 25 Juli 2016 18:01 WIB