Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta
Kamis pagi belum bergerak nilainya atau stagnan di posisi Rp11.178 per
dolar AS.
"Tampaknya aksi `wait and see` masih terjadi di pasar uang di mana
fluktuasi nilai tukar rupiah minim fluktuasi," kata Kepala Riset Trust
Securities, Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Namun, lanjut dia, nilai tukar rupiah cenderung melemah menyusul
beberapa data ekonomi negara di kawasan Asia yang bervariasi sehingga
kisaran rupiah masih di bawah target.
"Selain itu, permintaan dolar AS oleh perusahaan di dalam negeri juga cenderung tinggi di akhir bulan," katanya.
Ia menambahkan spekulasi pasar bahwa the Fed akan mengurangi
stimulus moneter lebih cepat dari yang diperkirakan menambah sentimen
negatif bagi rupiah.
Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan
indeks dolar AS cenderung terus menguat, sehingga rupiah berpeluang
untuk melanjutkan pelemahannya.
"Pagi ini optimisme penundaan pengurangan stimulus keuangan AS semakin terkikis," katanya.
Dari dalam negeri, ia mengemukakan bahwa Bank Indonesia mengumumkan
harapannya defisit neraca pembayaran dapat membaik di kuartal III 2013
ini di kisaran 3,3--3,5 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
"Selain neraca pembayaran, perlu juga diperhatikan keadaan neraca
modal dan finansial, termasuk aliran modal ke atau dari pasar keuangan,"
paparnya.
Rupiah stagnan di posisi Rp11.178
Kamis, 31 Oktober 2013 15:42 WIB