Jakarta (ANTARA GORONTALO) - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku
akan mundur sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, dan
langkah itu ditempuh agar lebih totalitas untuk memenangkan pasangan
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI
2017.
"Saya reses nanti (28 Oktober) akan mengundurkan diri.
Karena saya mau fokus, ibarat pepatah aku mandi basah, tidak pernah
setengah-setengah," kata Ruhut di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa.
Ruhut juga mengatakan keputusan mundurnya itu bukan lantaran akan
dikenai sanksi pemecatan dari Dewan Pengawas Partai Demokrat karena
dinilai tidak mematuhi perintah partai yang mengusung pasangan Agus
Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.
Dia mengklaim hanya Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang
Yudhoyono yang berhak memberikan sanksi sehingga dirinya tidak perlu
mempedulikan para petinggi Demokrat yang terus memberikan komentar
miring tentang dirinya.
"Aku tidak tahu kalau kena sanksi, biarkan saja, anggap saja angin yang sedang berlalu," ujarnya.
Dia menegaskan, dengan mundur dirinya sebagai anggota DPR justru
menegaskan bahwa jabatan bukan segalanya. Menurut dia, dirinya rela
jabatannya di partai dan DPR dipereteli demi prinsip yang menurutnya
benar.
"Mundur dari DPR, Polhukam (ketua DPP Partai Demokrat bidang
politik, hukum dan keamanan), aku udah mundur, apalagi? Jangan samakan
aku dengan yang lain," katanya.
Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana mengapresiasi langkah Ruhut
tersebut karena keyakinannya bahwa Ahok adalah sosok yang tepat untuk
mengelola Jakarta agar lebih baik kedepan.
Dia menilai keputusan Ruhut itu merupakan langkah yang luar biasa
karena keberaniannya itu menandakan bahwa Ruhut adalah politisi yang
berpengalaman.
"Jadi beraninya Ruhut sebagai politisi berpengalaman mundur dari
anggota DPR, adalah didorong dua hal yaitu yakin Ahok menang, dan yakin
Ahok gubernur yang tepat untuk membawa Jakarta lebih maju," katanya.
Ruhut akan mundur dari DPR dan total bantu Ahok
Rabu, 19 Oktober 2016 23:06 WIB