Kabul (ANTARA GORONTALO) - Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA)
menyelidiki serangan udara yang dilancarkan oleh pasukan AS di Provinsi
Kunduz di Afghanistan Udara sehingga menewaskan warga sipil, kata misi
itu di dalam satu pernyataan pada Ahad (6/11).
Pada Kamis (3/11), serangkaian serangan udara dilancarkan di Daerah
Buz-e-Kandahari di Ibu Kota Provinsi Kunduz, setelah operasi darat yang
dilancarkan oleh pasukan keamanan Afghanistan dan asing di sana. Dalam
peristiwa tersebut pasukan pro-pemerintah diserang oleh anasir
anti-pemerintah.
Di dalam satu pernyataan yang disiarkan pada Sabtu (5/11), Pasukan
Amerika Serikat-Afghanistan mengakui mereka telah melancarkan serangan
udara-ke-darat pada saat itu di daerah tersebut. Dan Komandan Pasukan AS
Jenderal John W. Nicholson menyampaikan penyesalannya yang mendalam
atas hilangnya nyawa warga sipil yang tak berdosa, kata pernyataan itu,
"Temuan awal menunjukkan bahwa operasi udara tersebut menewaskan
sedikitnya 32 warga sipil dan melukai tak kurang dari 19 warga sipil
lagi, kebanyakan perempuan dan anak kecil. UNAMA juga menerima laporan
yang diterima bahwa serangan udara itu membuat sedikitnya 22 rumah rusak
parah," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua.
"Hilangnya nyawa warga sipil tak bisa diterima baik dan merusak
upaya ke arah pembangunan perdamaian dan kestabilan di Afghanistan,"
kata Tadamichi Yamamoto, Wakil Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk
Afghanistan dan Kepala UNAMA, sebagaimana dikutip di dalam pernyataan
itu.
"Ketika melancarkan operasi udara, pasukan militer internasional
mesti melakukan semua langkah yang mungkin untuk memperkecil
membahayakan warga sipil, termasuk analisis penuh mengenai konteks bagi
serangan udara," katanya.
UNAMA mendesak pemerintah agar menjamin dilakukannya penyelidikan
yang independen, tidak memihak dan cepat sesegera mungkin, dan langkah
yang layak dilakukan guna menjamin pertanggung-jawaban, ganti-rugi buat
korban dan pencegahan peristiwa semacam itu pada masa depan.
Sesuai dengan mandatnya untuk mendukung perlindungan warga sipil
dalam konflik bersenjata, UNAMA akan terus menyelidiki tuduhan mengenai
bahaya yang dihadapi warga sipil oleh semua pihak dalam konflik
tersebut.
Keterangan yang lebih penuh mengenai peristiwa itu dan kejadian
serius lain akan dimuat di dalam Protection of Civilians Annual Report
2016 Misi itu, yang dijadwalkan dikeluarkan pada Januari 2017, katanya
dilaporkan Xinhua.
PBB selidiki serangan AS yang tewaskan 32 orang Afghanistan
Senin, 7 November 2016 21:56 WIB