Semarang (ANTARA GORONTALO) - Kepala Vihara Tanah Putih Semarang Bikkhu
Cattamano Thera menilai kekerasan yang dialami warga Rohingnya di
Myanmar tidak selaras dengan ajaran agama Buddha.
"Agama beda dengan politik. Bicara agama, bicara baik dan buruk," kata Cattamano di Semarang, Minggu.
Menurut dia, agama mengembangkan hal-hal yang baik, menjauhkan diri dari kekerasan dan sifat memusnahkan.
Ia menyayangkan tragedi kemanusiaan yang terjadi terhadap warga muslim Rohingnya tersebut.
"Ada mahkluk yang menderita, kita harus turut meringankan beban,
jangan sampai kehidupan mereka tertindas," kata Bikkhu anggota Sangha
Theravada Indonesia tersebut.
Ia menegaskan agama Buddha mengembangkan cinta kasih.
Ia menambahkan cinta kasih dimulai dengan menahan diri untuk tidak melakukan hal buruk atau tidak baik.
Mengembangkan sikap luhur, kata dia, selaras dengan ajaran sang Buddha.
Ia menambahkan menebar cinta kasih dapat dimulai dari diri sendiri dengan menahan diri untuk tidak melakukan hal-hal buruk.
Kepala vihara: kekerasan Rohingnya bukan ajaran Buddha
Senin, 28 November 2016 8:12 WIB